PART 10

3.7K 204 1
                                    

Author Pov.

Markas Stallon Wood tidak semengerikan yang Meggy pikirkan beberapa waktu yang lalu, tempat itu memang menyediakan beragam pelatihan ketat untuk para sahabat dunia kelam seperti Meggy. Orang-orang markas pun tidak sedingin yang Meggy pikirkan, mungkin Ares terkecuali. Ya Ares pria yang dingin menurut Meggy, meski pun bola mata pria itu kerap bersinar dengan humor tetap saja Ares adalah pria yang dingin.

Bicara tentang Ares, Meggy menjadi teringat pria itu. Sudah satu jam lebih pria itu pergi dan sudah dua kali Meggy menghancurkan karung goni tidak mempedulikan tanganya. Dan kini ia tengah menerima pengobatan untuk yang kedua kalinya dari Gally, Gally pria yang sabar tapi juga monoton. Meggy menyukai keakraban yang terjalin antara mereka.

"Entah apa yang akan Ares lakukan padaku ketika melihat tangan mu nanti." Gally selesai, ia menyimpan obatnya. Matanya memperhatikan kedatangan seseorang yang sangat tidak di mungkin kan untuk keluar dari kamar, apa lagi sekedar melihat-lihat suasana markas.

"Lady Miana." Ucap Gally. Meggy berbalik.

Di ambang pintu Miana tersenyum kemudian berlari kecil hingga menerjang Meggy dengan sebuah pelukan rindu.

"Aku pikir kita tidak akan bertemu lagi."

Suara Miana terlalu lirih dan merintih, Meggy menjadi sangat bersalah.

"Tidak Mia kita pasti akan bertemu lagi dan lagi."

Miana mengurai pelukanya, mengusap air matanya kemudian menatap Meggy.

"Seminggu lebih setelah pertemuan kita, kau tidak pernah terlihat lagi. Aku bertanya pada Daddy tapi Daddy tidak tahu apa pun tentang mu."

Meggy tersenyum sendu. Karena Ares terlebih dahulu mengajarkan teori, itu masalahnya.

"Sekarang aku di sini." Meggy menepuk pelan bahu Miana.

Miana tersenyum.

"Kau benar. Saat aku tahu kau berada di sini aku segera mencari mu." Pandangan Miana mengarah ke seluruh sudut ruangan tinju itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?."

Sedikit terkesiap, Meggy melirik Gally. Sumpah, Meggy belum memberitahukan apa pun tentang dirinya pada Miana.

"Aku---."

"Berlatih," Sahut Gally.

Alis Miana bertautan.

"Berlatih? tapi setahu ku hanya orang-orang Daddy yang berlatih di sini."

Sekarang bagaimana? Meggy kembali melirik Gally.

"Meggy salah satunya." Ucap Gally tidak terganggu sedikit pun dengan pelototan Meggy.

Mata Miana mengerjap, menatap Meggy yang terlihat serba salah.

"Kau..." Miana menggeleng tak percaya, sulit melanjutkan kata-katanya.

"Miana akan ku jelaskan emm kita ke kamar mu." Sergah Meggy, bagaimana pun juga ia harus menjelaskan tentang dirinya pada Miana.

Meggy menatap Gally sejenak meminta izin, Gally mengedikan bahu kemudian tersenyum. Meggy tersenyum.

"Thanks."

Kedua gadis itu meninggalkan Gally. Langkah kaki mereka berderap pelan menaiki tangga menuju kamar Miana. Meggy maupun Miana enggan mengeluarkan sepatah kata pun sebelum sampai di tempat privasi untuk berterud terang tentang siapa Meggy.

Kamar Miana masih sama seperti yang Meggy lihat seminggu yang lalu hanya bertambah beberapa foto-foto mereka yang menggantung di dinding kamar. Foto yang meraka ambil saat pertemuan pertama, berpesta ala gadis-gadis sebelum pada akhirnya Ares datang menjemput Meggy pulang.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now