PART 14

3.3K 204 5
                                    

Meggy Pov.

Luar biasa mencengangkan, ketika kau dibayari ke salon hanya untuk merubah penampilan untuk seorang target yang lebih tepatnya target balas dendam antara aku dan Ares. Kami memiliki tujuan yang sama tapi arti yang berbeda, jika aku melakukan perkerjaan ini karena obsesi balas dendam ku tapi Ares, aku tidak perlu tahu untuk apa ia melakukan ini, mungkin karena uang entahlah tapi sepertinya memang karena uang. Setiap target kami memiliki kehidupan diatas rata-rata, kekayaan melimpah dan aku tidak habis pikir jika mereka sudah memiliki kekayaan mengapa harus melakukan perbuatan terkejam? bersekutu bersama Ambrose. Ares pernah bilang, manusia tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki dan menurutku itu sangat benar, jika mereka puas mereka tidak akan membunuh demi mendapatkan uang sedangkan diluaran sana masih banyak pekerjaan yang layak tapi sekali lagi aku membenarkan ucapan Ares, pria yang tidak jauh berbeda dari target-target kami hanya saja dia bukan salah satu dari mereka. Ohh aku harus menyukuri itu.

Mobil berhenti di depan hotel bintang lima, bukan club perhentian kali ini tapi hotel. Entah bagaimana caranya nanti kami bisa memerangkap target kami tapi percayakan saja pada rencana Ares, ia merencanakan semuanya dan sejauh ini rencananya selalu berhasil.

"Kau siap?."

Aku mengangguk, jika aku tidak siap untuk apa aku di sini?.

Ares menatapku begitu pun aku.

"Apa aku sudah mengatakan kau sangat cantik malam ini?."

Sialan, aku terkesiap seketika dan mungkin lebih parah merona. Panas diwajah ku membuktinya.

"Aku rasa itu tidak diperlukan."

Ares tersenyum. Dia mahluk dalam jenis pria tertampan yang pernah ku lihat.

"Tapi aku rasa diperlukan untuk menyatakan bahwa kau sungguh cantik malam ini."

Aku ingin tersenyum tapi justru berdeham. Jantungku oh Tuhan, kau apakan jantungku?!.

"Hanya malam ini? malam-malam sebelumnya?."

Senyum Ares lebih mengembang bahkan gigi putihnya yang tertata rapi terlihat.

"Mataku tidak mungkin salah, kau wanita tercantik. Tidak hanya diwaktu malam, disetiap waktu kau selalu cantik."

Jujur aku menyukai pengakuan Ares, entah mengapa rasanya sangat menyenangkan dipuji oleh pria itu. Sekali lagi aku berdeham.

"Terima kasih, a---."

Ucapan ku terhenti ketika Ares tertawa, mengapa ia tertawa? apa yang lucu?.

"Aku tidak sedang memujimu dengan bersungguh-sungguh, Sayang."

Apa maksud ucapanya?.

"Kau..." Aku mengerjap. "Apa maksudmu?."

Ares meredakan tawanya, ia menatapku intens.

"Ucapanku tentang pujian untukmu tadi berkemungkinan besar akan keluar dari mulut target malam ini. Aku hanya mencoba menjadi target yang akan memujamu malam ini."

Jadi...Sialan! dia mempermainkanku! tapi aku merasa pujian Ares bukan sebuah coba-coba, aku merasakan....kesungguhan...Tapi dia...dia...dia...Sialan!.

"Oh kau lucu sekali Mr. Partners." Sinisku, aku merasa terganggu tapi mengapa aku harus peduli? lagi pula aku tidak mengharapkan pujian apa pun dari Ares.

Ares mengedikan bahu kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya. Ia memperlihatkanya padaku, sebuah cincin dengan berlian merah diatasnya. Cincin itu indah dan aku yakin mahal.

Ares meraih jemari manis bagian tangan kiriku kemudian menyematkan cincin itu disana yang entah mengapa sangat pas dan indah ditanganku seakan telah terancang untukku.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz