THE LAST EXTRA PART

3.3K 151 34
                                    

Author Pov.

Makan malam ini adalah makan malam yang membahagiakan untuk Meggy dan Ares karena mereka telah menyiapkan pesta kecil-kecilan untuk Aaron dan Merrie yang pasti lebih berbahagia karena anak kembar pengantin itu di hari ini bertambah usia. Tidak ada kemewahan dan undangan karena Meggy dan Ares tahu Aaron dan Merrie kurang menyukainya jadi mereka putuskan di ulang tahun ke 14 ini tidak ada kemeriahan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Sudah?" Tanya Meggy menatap Ares yang tengah menancapkan lilin-lilin kecil yang mengelilingi lilin berangka empat belas.

"Sudah!" Ares tersenyum. "Apa lagi?" Tanya Ares.

"Tidak ada, sekarang kita hanya perlu menunggu mereka turun."

Bertepatan dengan itu suara keributan dari kedua anak-anak mereka mengisi kesunyian rumah itu, Meggy dan Ares saling melemparkan senyum, mereka berdiri bersisian, Ares memeluk pinggang Meggy dan mereka menatap ke arah tangga menunggu anak-anaknya.

"Sesuai perjanjian Bang, aku menang jadi kau yang menggendongku!"

Aaron menatap Merrie yang menagih perjanjian mereka.

"Aku tahu, naik!" Aaron mengulurkanya kedua tanganya kebelakang kemudian Merrie naik ke punggungnya. Merrie bertepuk tangan seraya bersorak riang dan dengan bersemangat menaiki punggung Aaron.

Tangga demi tangga Aaron lalui dengan mudah, wajah tampannya tidak menunjukan beban sedikit pun sementara Merrie menikmati kemenangannya.

"Sedikit lagi bang!" Seru Merrie.

"Jangan berteriak di dekat telingaku!" Tukas Aaron. Merrie tertawa.

Satu anak tangga terakhir berhasil Aaron lalui, Merrie masih bertahan di punggungnya.

"Turun Mare." Keluh Aaron. Merrie menggeleng.

"Aku akan turun jika sudah di dekat kursiku."

Aaron mendengus tapi menuruti apa yang Merrie inginkan.

Meggy dan Ares hanya tersenyum diam menatap perilaku kedua anak mereka, jika sudah terjadi hukum menghukum seperti sekarang pasti ada suatu permainan yang telah kedua kembar itu mainkan.

"Yes!" Seru Merrie ketika ia menjatuhkan bokongnya ke kursi bagiannya.

"Sudah puas Tuan Putri?" Cemooh Aaron, Merrie tertawa.

"Oh ayolah bang, aku kan menang jadi wajar jika aku memintamu menggendongku sampai di kursiku."

Aaron menarik kursinya lalu duduk. Ia mengabaikan tawa Merrie dan lebih memilih memfokuskan pandangannya pada hidangan di meja.

"Keren." Gumam Aaron, tatapannya beralih pada Meggy dan Ares yang masih berdiri.

"Kenapa tidak duduk?"

Meggy dan Ares tersenyum lalu bergerak menarik kursi dan duduk di hadapan Aaron dan Merrie.

"Bagaimana perasaanmu saat menggedong adikmu sampai disini Aaron?" Tanya Ares.

Aaron mendelik.

"Mare ringan, aku seperti tidak menggendong apa-apa."

"Ringan? Benarkah? Kalau begitu jika setiap hari kau menggendongku maukan?" Celetuk Merrie.

"Kau gila." Gumam Aaron.

"Kau bilang aku ringankan?" Goda Merrie.

Aaron menatap Merrie. Telunjuknya terulur kemudian menekan kening Merrie.

"Kau memang ringan tapi aku tidak mau menggendongmu setiap hari dan lagi pula itu tadi terjadi karena aku kalah."

Tawa renyah Merrie mengisi ruang makan itu.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Onde histórias criam vida. Descubra agora