PART 36

3.2K 199 6
                                    

Author Pov.

Meggy tahu ia bersalah pada James dan wajar jika saat ini sahabat tampannya itu enggan menatapnya. Meggy menyadari keengganan James memang untuknya, tidak ada orang lain selain Meggy dan Ares yang tengah melihat kondisi James. James semakin enggan saat ia tahu Meggy tidak sendiri, Meggy membawa pria yang tidak James ketahui tapi James yakin dialah yang bernama Ares. James hanya melihat sekilas kemudian benar-benar tidak ingin melihat pria yang berhasil mendapatkan Meggynya.

"James, maafkan aku." Meggy tidak tahan lagi.

"Harusnya kau tidak perlu datang, Meg. Aku baik-baik saja." Sahut James ketus.

Meggy menghembuskan nafasnya, jengah. James adalah sahabat yang rumit. Mood merajuk James seperti wanita.

"James, jangan seperti ini." Meggy menyentuh lengan James dan pria itu menepisnya pelan, tanpa melihat Meggy, James berucap.

"Kau keterlaluan padaku, Meg."

"Okey! aku tahu oleh sebab itu aku datang untuk mendapatkan maafmu. Aku memang tidak mengatakan dimana selama ini aku tinggal dan lebih parahnya aku melupakan tanggal kelahiranmu kemudian kita bertengkar dan berakhir dengan kau berada disini, semua salahku, aku bersalah padamu. Tidakah kau ingin melihat penyesalanku, James? apakah kau tidak merasakan penyesalanku?, apakah kau selalu ingin persahabatan kita seperti ini huh?." Entahlah, Meggy sudah merasakan suaranya mulai berubah. Ia memijit keningnya yang mulai menimbulkan denyut, akhir-akhir ini persahabatanya dengan James selalu di warnai pertengkaran, jika di ingat mereka baru saja memperbaikinya di ruangan Albion Barrow.

Meggy menghela nafas ketika James masih pada mood merajuknya. Baiklah, Meggy tidak akan mengganggu James. Meggy menoleh, meminta pengertian dari Ares yang duduk di sofa dengan tenang, pria itu mengangguk, Meggy tersenyum kecil kemudian kembali menatap James.

"Aku tahu apa yang ku lakukan sekarang tidak ada gunanya tapi aku mencoba untuk memperbaiki kesalahanku." Meggy membuka tutup kotak dan mengeluarkan tart dengan lilin tertancap berangka 24, James lebih tua darinya satu tahun, di tahun ini James 24 tahun sementara Meggy 23 tahun.

Lilin itu dinyalakan dengan hati-hati, Meggy mengangkat tart itu kemudian mengitari bankar demi mendapat penglihatan James.

James terpaku saat Meggy dan tart ditangan gadis itu telah sampai di hadapannya, James ingin berpaling tapi ia tidak tega maka dari itu James memilih menatap namun diam.

"Happy birthdays, James"

Menurut Meggy nada yang ia berikan sudah sangat memohon maaf, sudah sepantasnya James memaafkannya. Meggy tidak pernah melakukan ini, ia selalu menjadi yang memaafkan dalam persahabatan mereka.

Hati James berdesir, sebagaimana pria yang menyukai gadisnya dan tidak tahan melihat raut wajah permohonan maaf, James memilih kalah. Ia tersenyum, senyum lebar yang tampan.

"Mendekat, Meg. Aku akan meniup lilinku."

Senyum Meggy begitu lebar, ia mendekat penuh kebahagiaan.

Dan wusssss..... Lilin itu padam. Meggy meletakan tart dengan tergesa kemudian memeluk James.

"Maafkan aku James, maafkan aku."

James membalas pelukan itu, ia mengusap sepanjangan punggung Meggy.

"Aku memaafkanmu, maafkan juga aku, Meg. Aku juga keterlaluan padamu."

"Aku sudah melupakannya, akulah yang paling bersalah, kau yang harus lebih memaafkan aku."

James terkekeh.

"Kita sahabat, Meg. Kita akan selalu saling memaafkan, benar?."

Meggy mengangguk antusias dalam dekapan James.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Onde histórias criam vida. Descubra agora