PART 11

3.6K 212 7
                                    

Author Pov.

"Ares, ini sudah tiga minggu!."

Di seberang Meggy, Ares tengah membersihkan seperangkat lengkap pisau pisau lipat mengerikan yang biasa ia gunakan untuk bersenang-senang dengan kematian perlahan para targetnya.

Meggy dan Ares berada di kediaman Meggy setelah kunjungan singkat mereka ke markas, hanya berkunjung karena Stallon Wood meminta Ares datang dan membicarakan sesuatu yang tidak begitu penting bagi Ares sementara Meggy menyempatkan diri untuk bermain gulat bersama Gusto pelatih gulatnya.

Dan sekarang tatapan keras Meggy melayang pada Ares yang sama sekali tidak memandangnya. Pria itu terlalu sibuk dengan pisau-pisaunya.

"Ada apa dengan tiga minggu?."

Meggy mengerang gusar bahkan saat berucap pun Ares tidak memandangnya. Meggy bangkit berdiri, melangkah menghampiri Ares kemudian merenggut kotak pisau beserta isinya, menyingkirkan benda-benda itu dan otomatis kegiatan Ares terhenti. Meggy duduk di atas meja tepat di hadapan Ares, ia ingin Ares memandangnya dan mengerti keinginan Meggy.

"Tiga minggu sudah aku melakukan apa yang kau inginkan. Menyimak teori mu, berlatih sampai aku sendiri yang terluka dan sampai sekarang kau belum sama sekali menunjukan sebuah kode bahwa kita akan beraksi!. Apa aku belum cukup sempurna untuk segera turun?, apakah begini yang kau sebut kerjasama?. Aku sama sekali tidak melihat adanya kerjasama antara kita. Kau hanya berlaku semau mu pada ku dan bodohnya aku menurutimu!." Cercah Meggy, emosi gadis itu mulai terlihat.

Ares memindai pandanganya antara pisau-pisaunya dan Meggy dan sepertinya pemandangan Meggy saat ini lebih menarik. Gadis itu terlihat cantik dan mengancam diwaktu yang bersamaan, duduk di atas meja sambil menatap lekat ke arahnya. Ares tidak bisa mengalihkan tatapanya saat-saat seperti ini, Meggy terlalu mempesona berada di hadapanya.

"Dan sekarang kau justru memandang ku bukanya mengatakan sesuatu." Gusar Meggy.

Ares terkekeh. Ia meraih salah satu pisaunya, memainkan pisau di hadapan Meggy.

"Apa ini?." Tanya Ares.

Percayalah pada Meggy, menurut pandangan Meggy saat ini Ares sangatlah konyol. Mempertanyakan sebuah benda di tangan pria itu yang sangat jelas Meggy ketahui adalah sebuah pisau!.

"Pisau." Dan percayalah juga bahwa Meggy sama konyolnya dengan Ares.

Ares tersenyum penuh rencana. Otak tampanya penuh dengan rencana yang akan menyenangkan untuk dirinya. Ia menatap Meggy lebih intens. Pesona Meggy selalu menyihirnya entah bagaimana hal seperti ini bisa terjadi pada pria seperti Ares, yang jelas Meggy mampu membuat Ares menatap berselera seorang wanita. Berselera dalam hal lain, selera Ares selama ini pada wanita hanya tentang ranjang bukan tentang mengusik kehidupan wanita dan ingin mengklaim lebih terhadap wanita.

"Jika kau bisa mengambilnya dari ku maka kita akan beraksi malam ini." Apa pun yang terucap sudah pasti tersemat rencana.

Sementara Meggy ketika ia mendengar ucapan Ares, emosi bercampur semangat membeludak bahkan Meggy tidak melihat kilat jahil bermain di bola mata Ares, Meggy terlalu larut dengan semangatnya. Jika ia bisa mengambil pisau itu maka mereka akan beraksi. Sebenarnya jika Meggy ingin ia akan turun beraksi sendiri malam ini tapi jika pun Meggy turun beraksi sendiri, ia yakin hasilnya tidak akan baik sementara bersama Ares, pria itu terlalu menjanjikan dan Meggy bisa melihat dan merasakan janji pria itu akan menjadi nyata.

Meggy menatap Ares, memandang ulah tangan ajaib sang pencipta. Ares adalah ciptaan sempurna jika dilihat dari fisik yeah hanya fisik, Meggy tidak melihat kesempurnaan pada psikis Ares. Pria itu berbahaya, mental pria itu terpompa kejahatan dan seharusnya fisik sempurna di lengkapi dengan psikis yang baik bukan justru sebaliknya tapi serahkan semuanya pada rencana sang pencipta. Meggy tidak bisa ikut campur dalam masalah penciptaan Ares hanya saja Meggy sedikit tidak setuju Ares di ciptakan sebagai fisik yang sempurna tapi tidak pada akal sehatnya.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now