PART 12

3.4K 211 4
                                    

Author Pov.

Meggy mengerjap dengan mulut terkatup rapat ketika Ares meminta Meggy duduk di jok belakang motor besar pria itu.

"C'mon, Mage." Ares menarik pergelangan tangan Meggy upaya menyadarkan gadis itu.

Bepergian menggunakan motor tidak pernah Meggy lakukan apa lagi jika akan beraksi, Ares orang pertama yang menawarkan tumpangan motor padanya. Pemikiran membahayakan jika bepergian menggunakan motor membuat Meggy bergidik, Meggy lebih memilih berjalan kaki atau menggunakan mobil terlelet sekali pun dari pada menggunakan motor.

"A..Aku tidak bisa." Ucap Meggy bahkan tergagap hanya karena alat tranformasi yang akan membawa mereka di malam pertama mereka beraksi.

Sebelah alis Ares terangkat.

"Apa yang tidak bisa? kau hanya perlu naik dan duduk."

Meggy mengerang.

"Maksudku, aku tidak mau bepergian menggunakan motor. Selama ini aku tidak pernah menggunakan motor bahkan menungganginya."

Ares mendengus.

"Aku lebih suka menggunakan motor, lebih cepat sampai ke tujuan."

"Tapi aku---."

"Motor tidak seburuk yang kau pikirkan. Cepat naik sebelum aku membatalkan---."

"Fine!."

Dengan mulut menggerutu Meggy naik dan duduk menyamankan diri sendiri untuk yang pertama kalinya menunggangi motor bersama seorang pria. Ares nampaknya memang bukan pria yang mudah untuk di tolak, pria itu selalu memanfaatkan hal keinginan Meggy untuk bisa membuat Meggy menurutinya dan Meggy, karena keinginanya merujuk pada sebuah balas dendam mau tidak mau Meggy harus menuruti Ares. Sekarang Meggy memiliki Ares yang sejalan dengannya kemudian kenapa tidak jika hanya harus menuruti perintah Ares.

"Lingkarkan tanganmu di pinggangku."

"Hah?!."

Reaksi mengejutkan Meggy membuat Ares terkekeh.

"Maksudku berpegangan padaku, kau bisa memelukku."

"Tidak akan!." Tukas Meggy.

"Kau yakin? aku akan mengendarai motor ku dengan kecepatan maksimal, jika kau tidak memelukku kau akan terlepar."

Meggy menahan emosinya. Inilah salah satunya yang tidak ia inginkan menerima tumpangan motor bersama seorang pria, dimana kebanyakan dari pria berotak mesum seperti Ares selalu mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Kau menyebalkan." Ucap Meggy seraya melingkarkan kedua tanganya di pinggang Ares. Meggy tidak bisa menganggap remeh ucapan Ares yang akan mengendari dengan kecepatan maksimal, pria itu selalu membuktikan perkataanya.

Ares tersenyum puas dalam hatinya. Lengan Meggy yang melingkarinya terasa benar, yeah Ares tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas berada di dekat gadis menarik seperti Meggy. Ares akui ia mulai terjebak dalam permainanya sendiri tapi sampai sekarang ia masih bisa mengendalikan hatinya, hatinya tidak akan mudah jatuh pada seorang wanita apa lagi wanita seperti Meggy tapi Ares tidak yakin ia akan bertahan lama jika semakin hari ia merasakan perasaan aneh terhadap Meggy.

Deru motor Ares terdengar keras, ia sengaja menggas tanpa menjalankan motornya membuat Meggy mengeratkan lingkaran tangannya. Kemudian tanpa menunggu lama lagi Ares menjalankan motornya, benar-benar cepat membelah malam, Meggy hanya bisa berpegang seerat mungkin pada Ares. Pejaman mata dan rutukan batin terus Meggy sematkan untuk Ares ketika pria itu tidak kunjung menguraingi kecepatan bahkan di jalan raya! Ares benar-benar gambaran pengendara ugal-ugalan yeah meski pun rambu lalu lintas tidak pernah ia langgar tapi cara pria itu berkendaralah yang patut di perbaiki.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now