PART 18

3.5K 204 5
                                    

Author Pov.

Sarapan dipagi hari berupa pancake nanas dan dua gelas teh buatan Meggy akan mengawali pagi hari mereka di Jerman. Dengan telaten Meggy menyiapkan sarapan mereka diatas meja sementara Ares berkutat dengan ponselnya.

"Kapan pesta pernikahan Abangmu?." Meggy bertanya saat ia duduk dikursi berhadapan dengan Ares.

"Hari ini."

"Maksudku jam berapa?."

"Sore nanti, aku tidak tahu persisnya yang jelas aku ingin datang setelah acara pemberkatan selesai." Ares meletakan ponselnya, mulai menyantap pancakenya.

"Kenapa?." Meggy menyeruput tehnya.

"Aku tidak menyukai acara-acara resmi seperti pernikahan. Jika bukan karena Abangku, aku tidak akan datang."

Meggy mengangguk mengerti, itu sudah jelas. Ares yang dingin dan seorang pembunuh bayaran mana mungkin menyukai acara-acara resmi.

"Lalu bagaimana kita bisa tahu waktu pemberkatan dan waktu pesta?."

"Aku sudah menghubungi Adikku, Jam delapan malam pestanya."

Adik? dia memiliki Adik. Batin Meggy.

"Emmm okey jadi apa yang akan kita lakukan sebelum pesta?."

Ares menyudahi santapanya, ia menyeruput habis tehnya.

"Pertanyaan yang bagus, kita akan kemall berbelanja baju dan keperluan pesta untukmu."

Meggy tersedak, menatap Ares dengan bingung.

"Tapi aku membawa baju jadi tidak perlu berbelanja."

Ares menggeleng tanda tidak bisa dibantah.

"Ikuti saja apa mauku. Sebelumnya saat kau mengikuti kemauanku kau tidak pernah rugikan? jadi biasakan itu."

Meggy ingin menggetuk mulut Ares menggunakan sesuatu tapi alih-alih melakukanya Meggy justru beranjak membawa piring dan gelas kotornya untuk ia bersihkan.

"Kau meninggalkan piring dan gelasku, Sayang." Ares tahu Meggy kesal.

"Kau bisa membersihkanya sendiri, aku sudah memasak makanan untukmu jadi lakukanlah hal kecil itu sendiri jangan hanya bisa mengaturku." Cetus Meggy ketus.

Ares tertawa pelan, ia membawa piring dan gelasnya pada Meggy.

"Kau tidak kenal waktu untuk bersikap marah dan kesal padaku." Ucap Ares.

Meggy menyalakan air keran, mencuci piring dan gelas mereka.

"Sementara kau pun tidak kenal waktu untuk bersikap semaumu dan menyebalkan padaku."

Meggy selesai, ia beranjak menjauh.

"Itu membuktikan bahwa kita pasangan yang aneh." Ucap Ares.

Meggy berbalik.

"Pasangan apa maksudmu? pasangan dalam mengejar target? oh Ares ketahuilah yang aneh itu dirimu sendiri, jangan libatkan aku! aku tidak merasa aneh jika pun aku merasakanya mungkin karena pengaruhmu."

Ares mendekat.

"Pengaruhku? seperti apa pengaruhku itu?."

Jarak mereka kian dekat, Meggy mengerjap menyadari ia harus segera menjauh tapi ternyata meja dibelakangnya membuntukan jalanya sementara Ares kian memangkas jarak diantara mereka.

"Apa pengaruhku, Mage?."

Meggy meneguk salivanya tersentak saat Ares meraihnya, dada mereka bertubrukan, Meggy menahan lengan-lengan kekar Ares saat pria itu semakin meraihnya.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang