PART 54

3.4K 241 42
                                    

Author Pov.

"Sepertinya ada yang tidak bisa berhenti tersenyum."

Meggy menoleh mendapatkan Ares yang baru saja keluar dari kamar mandi. Handuk hitam melingkari tubuh bagian bawah pria itu, sisa-sisa air terdapat di rambutnya dan beberapa tetes jatuh ke bahu.

"Kenapa tidak? Hubunganku dengan Mia akhirnya membaik." Sahut Meggy seraya bangkit dari duduknya di tepi ranjang, meletakan ponselnya di atas nakas kemudian menghampiri Ares.

"Ada banyak potret menyenangkan kami di ponselku, mungkin kau ingin melihatnya." Ucap Meggy. Jemarinya terulur menyugar surai basah Ares.

"Ya aku mungkin akan melihatnya dan hanya fokus melihat potretmu."

Meggy terkekeh, ia meraih handuk kecil di tangan Ares kemudian menggosokannya di surai Ares yang menurutnya masih terlalu basah. Ares diam menikmati perbuatan Meggy pada surainya, Ares sangat senang ketika Meggy memanjakan dirinya.

"Rambutmu sudah lumayan panjang kau harus memotongnya." Ucap Meggy.

"Nanti saja" Sahut Ares. Meggy mengernyit.

"Kenapa nanti?"

Lengan-lengan kokoh Ares melingkari pinggul Meggy dengan posesif dan dengan gerakan menggoda menempelkan tubuh mereka.

"Tidakkah kau menyukainya untuk kau cengkram di saat kita bercinta, Sayang?" Ares berucap dengan nada yang begitu sensual. Meggy melotot tidak menyangka kalimat seperti itu yang keluar dari mulut Ares.

"Oh manis sekali kalimatmu." Cibir Meggy. Ares terkekeh. Lengan-lengannya semakin melingkupi pinggul Meggy.

"Ayolah Sayang akui saja, aku sudah sangat hafal kebiasaanmu itu dan maka dari itu aku tidak akan memotongnya yeah setidaknya tidak dalam waktu dekat."

Bola mata Meggy berputar gemas. Yeah yang Ares katakan memang benar tapi tidak mungkin pula Meggy membenarkannya secara langsung biarkan saja kebenaran itu terungkap ketika mereka sedang melakukannya dan di saat itu terjadi hanya mereka yang tahu.

"Terserah tapi jika kau berniat memotong rambutmu sertakan aku juga karena aku ingin memotong rambutku juga."

Ares menggeleng. Salah satu tangannya naik ke kepala Meggy dan mengusap rambut gadis itu.

"Aku melarangmu memotong rambut indahmu ini."

Meggy mengernyit.

"Kenapa?."

Senyum Ares mengembang dengan pelan dan sensual. Jemarinya menggenggam banyak surai Meggy kemudian menyusurinya sampai ke ujung.

"Rambutmu tempat keduaku untuk membenamkan wajahku setelah service ranjang hebat kita Sayang."

Mesum!. Jerit Meggy membatin.

"Oh kalimat menjurus kedua yang manis." Cibir Meggy.

Ares terkekeh parau. Sial! Ia selalu bergairah kepada Meggy dan sekarang ia sangat-sangat bergairah.

"Kau ingin tahu tempat pertamanya?"

Meggy merona tapi ia penasaran.

"Dimana?"

Senyum Ares benar-benar sensual dan membuat gelenyar-gelenyar nikmat perlahan menguasai tubuh Meggy. Itu pertanda ranjang tidak akan terelakan.

"Aku akan menunjukannya setelah kita melakukannya." Ares menunduk mengecup bibir Meggy.

"Aku menginginkanmu." Gumam Ares.

Dan Meggy tidak mampu menolak ketika Ares membopongnya dan meletakan dirinya di atas ranjang kemudian tanpa peringatan pria itu menindihnya dan bibir mereka bersambutan dalam pagutan gairah yang menggelora.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now