PART 49

3K 226 54
                                    

Author Pov.

Meggy tidak peduli bagaimana tatapan Dastan saat ini padanya, yang jelas ia hanya menginginkan sebuah kerjasama. Dan Dastan adalah peluang terbesarnya.

"Jadi sekarang kau dan Ares bertukar peran?," Sinis Dastan. Meggy mendengus.

"Terserah kau mau bicara apa yang jelas pertemuan kita saat ini untuk membicarakan perihal pesan urgent darimu."

Dastan memincing.

"Seingatku pesan urgent itu untuk Ares."

Yeah memang dan Meggy memanfaatkan pesan itu tanpa sepengetahuan Ares. Bahkan saat ia kemari pun Ares tidak tahu, yang pria itu tahu Meggy berbelanja ke supermarket dan saat Meggy pergi, Ares tengah di sibukan dengan pekerjaan tablet pintarnya.

Meggy menarik nafas, menghembuskanya pelan. Tidak baru kali ini ia dan Dastan bertemu dan memang mereka tidak begitu akrab, pembicaraan mereka selalu irit dan sengit. Seperti sekarang.

"Okey aku minta maaf, sekarang bisakah kita santai sedikit?" Meggy menaik turunkan alisnya. Dastan mendengus seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh kedai cokelat.

"Kau salah dalam memilih tempat untuk membicarakan tentang bisnis."

Meggy mendelik seraya mengedikan bahunya.

"Menurutku ini tempat yang tepat, kita bisa sambil menikmati cokelat."

"Dan wow, aku tidak suka cokelat." Tukas Dastan.

Meggy terheran-heran mengapa sesulit ini mengendalikan seorang Dastan. Pria itu monoton, otoriter dan arogan. Masalah tempat saja di perdebatkan, bagaimana masalah hidup dan percintaannya?, dan untuk apa Meggy memikirkan tentang Dastan? Dastan memang pria seperti itu sejak pertemuan pertama mereka. Dan bahkan Meggy tidak ingin mengingat kapan pertama kali mereka bertemu.

"Please Dastan santailah, aku berjanji hanya kali ini aku menyusahkanmu, kau bisa pegang janjiku."

Dastan menatap Meggy, menimbang apakah ia harus mendengarkan kekasih sahabatnya itu atau memilih pergi dan pilihan Dastan jatuh pada pilihan pertama.

"Baiklah, kita bicarakan sekarang. Aku harap pertemuan ini ada sangkut pautnya dengan bisnis kami."

"Yes!" Meggy meninju udara. Dastan hampir terkekeh geli melihat tingkah laku Meggy yang hebatnya bisa membuat sahabatnya jatuh cinta.

Meggy bersiap dan ia tidak akan melepaskan kesempatan emasnya. Sebagian rencananya untuk mendapatkan pekerjaan dan sebagiannya lagi untuk membalas Ares. Jika Ares bisa membuatnya cemburu karena sekretaris barunya yang bernama Miana yang adalah sahabat beri tanda kutip 'mantan' sahabatnya, maka Meggy pun bisa membuat Ares cemburu dan lewat Dastan ia akan mewujudkannya. Yipie!.

"Sesuai dengan pesanmu, kau meminta Ares meminjamkan sekretarisnya dan kebetulan sekali aku sangat membutuhkan pekerjaan jadi aku bisa merangkap menjadi sekretarismu dan kau tidak perlu meminjam sekretaris Ares. Bagaimana?." Dengan konyolnya Meggy kembali menaik turunkan alisnya. Batinnya terus berseru YA, berharap Dastan menyambut tawarannya.

Dastan mengernyit. Meggy benar-benar membaca pesannya untuk Ares dan ada apa dengan Ares? mengapa tidak ada tanda-tanda ketahuan Ares tentang pesannya dan justru kekasihnya yang berisik ini yang tahu. Okey, Dastan akan bersikap profesional, seseorang menawarkan diri untuk bekerja bersamanya dan kenapa tidak? tapi Dastan tidak bisa langsung menerima ia perlu mendalami Meggy terlebih dahulu sebalum menjadi sekretarisnya. Dan yeah, memang pada awalnya Dastan tidak menginginkan sekretaris setidaknya untuk beberapa hari kedepan tapi karena Meggy menawarkan diri, kenapa tidak?.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now