PART 60

2.9K 191 45
                                    

Author Pov.

Ketika pagi yang dingin menyambut kesadaran Meggy secara penuh, gadis itu tidak justru langsung beranjak dari ranjang melainkan bergelung manja dalam dekapan hangat Ares. Tidak peduli dengan ketelanjangannya, Meggy terus menempel bak perangko di tubuh Ares yang juga telanjang. Wajah Meggy mendongak menatap ketenangan wajah Ares jika sedang tertidur, nyaris tidak ada gurat kasar dan kejam, wajah pria itu nyaris benar-benar polos ketika tidak sedang terjaga.

Meggy selalu tidak tahan melarikan jari-jarinya di seputaran wajah Ares yang tampan, setiap pagi Meggy selalu menyempatkan diri untuk menyentuh wajah Ares sebelum pria itu terbangun dan menggodanya. Keseluruhan wajah Ares tidak luput dari sentuhannya, dan bagian dari wajah Ares yang paling Meggy senang untuk ia sentuh selama mungkin adalah bibir Ares. Bibir itu tipis namun mampu menciptakan ciuman intens yang menerbangkan Meggy. Jemari telunjuk Meggy menyentuh bibir indah itu dengan ringan dan kadang Meggy akan mencubitnya gemas kemudian menelusuri bentuk bibir itu dengan takjub.

"Mage," Gumam Ares serak, pria itu sadar dan merasa terganggu tapi tidak keberatan pada perbuatan Meggy. Ares sudah terbiasa mendapatkan sentuhan jemari nakal Meggy di bibirnya setiap pagi hari.

"Ooppss," Lirih Meggy tapi tidak justru menarik jemarinya dari bibir Ares.

Ares tersenyum, ia masih memejamkan matanya tapi ia begitu tahu jika saat ini Meggy sangat senang menyentuhnya. Maka dari itu Ares membalas sentuhan Meggy dengan melingkarkan lengannya di pinggul Meggy, menarik Meggy lebih merapat padanya. Meggy mengeluarkan suara pekikan ringan tapi kemudian ia tertawa pelan.

"Selamat pagi," Bisik Meggy, sebelah mata Ares terbuka, ia tersenyum dan kembali menutup matanya.

"Selamat pagi." Balas Ares.

Meggy sudah tidak lagi menyentuh bibir Ares, yang ia lakukan sekarang adalah menatap Ares.

"Kau masih mengantuk?" Tanya Meggy yang di balas Ares dengan gelengan kepala.

"Lalu kenapa masih menutup mata?"

"Karena aku belum mendapatkan ciuman selamat pagiku." Sahut Ares.

Wajah Meggy mengeluarkan semburat merah mudah yang lembut, gadis itu terkekeh sebelum kemudian mendaratkan bibirnya di bibir Ares. Mencium bibir Ares dalam pagutan lembut yang selalu ia lakukan di pagi hari.

Ciuman itu bersambut dengan ganas, ciuman Meggy yang lembut berimbas pada gairah Ares di pagi hari. Pria itu dengan lihai melumat bibir Meggy sambil mengubah posisi mereka. Ares mengungkung Meggy dan Meggy terkesiap merasakan Ares sudah berada di dalamnya sebelum ia sempat menarik nafas.

"Oh Mage," Desis Ares, menjeda ciuman mereka untuk bergerak teratur di dalam Meggy.

Meggy mengikuti ritme yang Ares berikan, gadis itu melingkarkan kedua lengannya di leher Ares. Tersenyum senang saat melihat gairah yang meluap-luap di netra Ares.

"Kau senang?" Tanya Meggy menahan nafasnya yang tersengal.

Ares bergerak keluar masuk kemudian menekan dalam-dalam membuat dirinya sendiri mengerang tertahan dan Meggy pun mengerang.

"Ya," Sahut Ares sambil kembali menghujam Meggy.

Salah satu tangan Meggy naik membelai leher Ares hingga ke wajahnya.

"Kenapa?"

Ares mengerang, menunduk demi mencium kuat-kuat bibir Meggy.

"Karena kau selalu siap dan kau selalu nikmat. Oh Mage betapa aku sangat memujamu, betapa aku sangat mencintaimu."

Meggy tersenyum.

"Aku juga mencintaimu."

Ungkapan cinta itu membuat kegiatan Meggy dan Ares semakin panas dan bergairah. Mereka terus bergerak dalam ritme yang beragam hingga puncak dari kegiatan mereka menghampiri Meggy, Meggy mengerang sementara Ares terus mengejar kepuasannya dan tidak lama kemudian erangan Ares menyahuti erangan Meggy.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now