PART 38

2.9K 217 8
                                    

Flashback part 37

"Well, Ambrose akan datang kapan pun itu kau harus siap dan bersikap tenanglah jika kau ingin kematianmu kau lalui dengan tenang atau kau ingin seperti keluargamu? menjerit-jerit----."

"Tutup mulutmu jangan menyebut-nyebut keluarguku menggunakan mulut terkutukmu itu." Desis Meggy.

Hermes terkekeh.

"Akhirnya kau bersuara, baiklah aku tidak akan mengucapkannya." Hermes melepas cekalan tangannya di pergelangan tangan Meggy.

"Aku yakin kau ingin berjalan sendiri maka dari itu ikuti aku, jangan coba-coba melawanku."

Lingkaran bodyguard Hermes membentuk dua barisan di belakang Meggy sementara Hermes mulai melangkah di depannya. Hermes membawa langkahnya menaiki tangga dan mau tidak mau Meggy mengikuti pria itu.

Meggy ketakutan, ia tidak menampik perasaan itu. Hanya satu harapannya sekarang, Ares datang menyelamatkanya.

( Hai hai haiiiiiiiiiiiiiii.....

Well karena aing sadar jarak UP kelewat jauh jadi flashback sebagian part 37 itu penting... Kali aja ada yg lupa dan kali aja ada yg gak niat buat lanjut baca HTTL lagiiii.

Semoga masih ada yg setia nunggu yaaakkk, 😊😊😊😊

Maaf atas telat UPnya. 😆😆

Dan aing ucapin HAPPY EID MUBARRAK buat yg ngerayain. 😊😊😊😊)

⬅⬇➡

************************

Meggy Pov.

Terjebak. Satu kata yang mewakili nasibku saat ini, tidak ada yang bisa ku lakukan selain duduk menatap benci ke arah Hermes yang selalu mengoceh tentang keberuntungannya. Jika ini adalah keberuntungannya itu berarti ini adalah kesialanku, huft!. Aku tidak mengerti dan okey ini salahku, mungkin aku terlalu excited sehingga tidak menyadari bahaya membentang, Hermes berperilaku bak target yang tidak mengetahui apa-apa dan sedangkan aku terlalu menikmati perananku yang beberapa waktu yang lalu sempat yakin bahwa Hermes akan masuk kedalam perangkapku. Sungguh, aku tidak melihat gelagat mencurigakan dari Hermes.

Dan sekarang aku disekap? entahlah sepertinya bukan, aku hanya berada di sebuah ruangan mewah yang ku yakini kamar Hermes, Hermes nampak menikmati malamnya dan aku? aku hanya memikirkan nasibku ke depannya akan seperti apa. Hermes bilang Ambrose akan datang dan mungkin saja nasibku akan di tentukan saat Ambrose datang.

"Oh ya Lucy, kau ingin memakan atau meminum sesuatu?."

Dia mengejekku, aku tahu dari caranya mengucapkan nama samaranku.

"Tidak, terima kasih." Sahutku acuh. Aku sedikit tersanjung karena Hermes tidak mengikatku sehingga aku bisa bergerak dengan bebas di sofa single miliknya.

"Kau yakin? kau terlihat muram?."

"Oh benarkah? mungkin kau tahu apa penyebabnya." Kataku mencemooh. Hermes terkekeh, Hermes si gay yang humoris.

"Maafkan aku, Cantik. Aku tidak bisa melakukan apa pun sampai Ambrose datang."

"Kapan ia datang?."

Hermes mengedikan bahu. Ia mengedipkan sebelah matanya dan seketika aku sangat ingin mencokel matanya.

"Well, Lucy Margaret bagaimana sambil menunggu Ambrose datang kau menceritakan tentang dirimu."

Aku memincing kemudian menyeringai sinis.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Where stories live. Discover now