PART 56

2.7K 202 22
                                    

Author Pov.

"Aku pikir kau tidak akan menepati janjimu, Meg." Ucap James.

Meggy dan James memilih restoran andalan mereka semasa masih menjadi mahasiswa dan memilih duduk sedikit jauh dari pintu masuk itu pun tempat duduk favorit mereka.

"Aku pasti menepatinya," Sahut Meggy, James tersenyum.

"Aku senang kekasihmu itu mau memberi sedikit kebebasan untukmu."

Oh andai saja James tahu Meggy cukup kesulitan mendapatkan izin dari Ares pasti James akan menggerutui Ares. Dan Meggy memilih tersenyum manis untuk menanggapi James.

Seorang pelayan datang, Meggy dan James memesan makanan dan minuman favorit mereka. Selagi menunggu pesanan datang kedua anak manusia berlainan jenis yang menjalin hubungan dalam ikatan persahabatan itu saling bertukar pengalaman hidup mereka setelah lulus dari perguruan tinggi.

"Aku tidak bodoh jika menolak permintaan Daddy hanya saja mengingat aku anak satu-satunya maka ku turuti kehendaknya." Gerutu James, Meggy tersenyum prihatin.

"Oh James, yang kau lakukan sudahlah benar, kau membuat Ayahmu bangga. Lihat dirimu sekarang!," Meggy mencolek bahu James.

"Kau luar biasa," Desis Meggy kemudian terkikik. James mendengus. Ia akui ia memang terlihat luar biasa di balut pakaian kantor yang mencerminkan diri seorang pembisnis jempolan.

"Ini hanya pakaian luar yang menutupi kekesalanku." Gerutu James.

Meggy mengulurkan tangan kanannya, membelai puncak kepala James dengan gemas.

"Sudahlah James terima saja ini takdirmu. Pencapaian seperti kau setelah lulus kuliah belum tentu bisa orang lain dapatkan." Meggy mencoba menenangkan sahabatnya. James mendengus.

"Kau benar, seharusnya aku bersyukur bukan menggerutu seperti ini."

"Benar sekali, ayolah perlihatkan sedikit rasa banggamu!." Timpal Meggy di balas James dengan menegapkan postur tubuhnya. Meggy tertawa pelan atas kekonyolan James.

James menatap sayang Meggy yang sedang tertawa. Sahabatnya itu sampai detik ini tidak berubah, Meggy masih sama seperti Meggy yang ia kenal dan sampai detik ini pun perasaan James terhadap Meggy belum berubah. Tapi James tidak akan menuruti egonya, ia sudah memutuskan untuk menyerah pada perasaannya yang tak akan pernah terbalas, Meggy sudah bersama orang lain dan James selalu mendoakan pilihan Meggy adalah yang terbaik.

"Bagaimana denganmu? Kau tidak jauh berbeda dariku. Lulus tapi tidak mendapat pekerjaan yang sesuai." Cibir James, menggoda Meggy.

Lantas Meggy menghentikan tawanya, ia membusungkan dadanya dan mengangkat tinggi-tinggi dagunya.

"Kau benar tapi aku bangga akan profesiku saat ini."

James mendecih, mengejek.

"Bangga karena satu tempat bekerja dengan kekasihmu, kan?"

Itu pernyataan. Meggy tidak menampik kenyataan itu maka oleh sebab itu Meggy mengangguk mantap tidak peduli pada dengusan James.

"Sungguh di luar dugaan," Cetus James.

"Apa?" Tanya Meggy.

"Kau. Kau kekasihnya sekaligus pekerjanya."

"Tidak masalah, selama itu membuat kami bersama aku tidak sedikit pun keberatan." Sekalian saja Meggy membuat James kesal, itu balasan atas cibiran tidak beralasan James. Sesekali James harus di balas dan di tegaskan.

James menghela nafas, nampaknya makan siang mereka akan berakhir buruk jika ia tetap melanjutkan opininya terhadap Meggy dan Ares. Mencegah hal itu terjadi, James mencoba menenangkan diri dan ia berhasil. James kembali menatap Meggy dengan bersahabat, begitu pula Meggy.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang