PART 47

3.3K 220 21
                                    

Author Pov.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud...Aku hanya...huftt. Kalian pasti mengerti"

Kedatangan Samuel dan Dominic cukup mengejutkan Meggy dan sekarang mereka bertiga tengah duduk di sofa ruang tamu. Meggy mendapatkan tatapan datar sekaligus bersahabat dari kedua pria tampan itu, Meggy sadar apa kesalahanya tapi yang ia lakukan hanya untuk menyadarkan kekasihnya dan membuat Ares lebih santai dalam menikmati hidupnya.

"Kami mengerti, Meg. Tapi seharusnya kau lebih memikirkan bagaimana perasaan Ares, sudah cukup ia tertekan karena masa lalunya dan tidak lagi untuk sekarang dan nanti, Meg." Samuel berucap dengan intonasi yang memaklumi keinganan Meggy.

Meggy menghela nafas, ia hanya ingin membantu Benedic! pria tua kesepian yang meski pun berada di dekat anak-anaknya tapi tetap merasa kesepian. Benedic hanya ingin anak-anaknya hangat padanya meski pun membutuhkan waktu lama.

"Ares seorang yang keras kepala, sulit memahami dirinya." Dominic angkat bicara.

"Aku tahu," Lirih Meggy.

"Dan untuk itu berhentilah memaksanya."

Meggy menghela nafas lagi, menatap sengit pria-pria tampan di hadapannya.

"Bagaimana bisa aku berhenti saat memikirkan penyesalan seorang Ayah yang begitu tulus? Benedic ingin satu persatu anak-anaknya memaafkannya meski pun memakan waktu ia rela menunggu demi mendapatkan perhatian dari anak-anaknya. Seperti kalian berdua, bukankan kalian bisa melakukanya? lalu mengapa Ares tidak bisa??, aku hanya ingin membantu, aku hanya ingin Ares tahu penyesalan orang lain dimana membuat Benedic juga merasakan kesedihan yang serupa!."

Meggy tidak menduga Samuel dan Dominic menunjukan reaksi tegang di sertai kening berkerut. Kedua pria itu saling pandang sebelum kembali memandang Meggy.

"Kau sudah di pertemukan dengan Benedic?" Tanya Samuel, Meggy tersenyum getir.

"Maksudmu bertemu?, ya aku sudah bertemu dengannya dan banyak yang kami bicarakan."

"Ares membawamu kepadanya?" Kali ini Dominic yang bertanya. Meggy menggeleng.

"Mustahil Ares membawaku padanya, dia membicarakan tentang Benedic pun sangat tabu apa lagi mempertemukan kami."

"Lalu bagaimana bisa kalian bertemu??" Pertanyaan itu terlontar dari kedua mulut pria tampan di hadapannya.

"Haruskah aku menjawabnya?"

"Harus, Meggy! katakan dengan rinci dan jangan coba-coba untuk berbohong" Tukas Samuel sekaligus memperingati.

"Okey, okey. Begini, kami bertemu di pekuburan."

"Pekuburan??" Lagi dan lagi ucapan terlontar bersama-sama.

"Ya pekuburan dan kalian tahu apa yang ia lakukan di sana??"

Meggy bisa melihat rasa penasaran Samuel dan Dominic terlebih pada Samuel, Samuel seakan tahu dan berharap kunjungan pekuburan itu ada hubungannya dengan dirinya. Dan Meggy memfokuskan tatapannya pada Samuel, tersenyum lembut pada pria tampan itu.

"Untuk kau, Samuel. Ayahmu mengunjungi makam Ibumu, Justina Samuel."

Pernyataan itu menusuk Samuel dengan cara-cara yang aneh. Ia bisa merasakan senang tapi ia juga bisa merasakan marah, tatapan pria itu telak semakim tertuju pada Meggy.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon