PART 62

2.7K 181 57
                                    

Author Pov.

"OH TUHAN, ARES!!!!"

Meggy beranjak dengan antusias dari sofa ruang tamu, berlari secepat mungkin menaiki tangga yang mengarah ke kamar mereka dan membuka pintu kamar dengan kasar, menyeru-nyerukan nama Ares sembari mencari keberadaan pria itu.

"Aww!" Meggy memekik ketika kakinya menyandung kaki Ares yang berselonjoran di sisi ranjang. Pria itu tengah melakukan push up.

"Ares!" Seru Meggy dan mendapat pengabaian dari Ares. Pria itu terus fokus menggerakan tubuhnya naik, turun seraya menghitung.

Gemas terhadap pengabaian Ares, Meggy dengan tidak peduli duduk di atas punggung Ares.

"Apa yang kau lakukan Sayang?" Tanya Ares seraya tetap melakukan push upnya, tidak terbebani sedikit pun dengan berat tubuh Meggy.

"Aku mendapatkan kabar yang mengejutkan tapi menyenangkan!" Pekik Meggy.

"Apa itu?"

Keantusiasan yang menggebu membuat Meggy berbaring tengkurap di atas tubuh Ares, memeluk pria yang tengah berolah raga itu dan otomatis Meggy juga ikut bergerak naik, turun sesuai gerakan tubuh Ares.

"Tessa mengalami kontraksi dan itu artinya bayinya akan segera lahir! Oh Tuhan, betapa menyenangkannya." Ucap Meggy tepat di telinga Ares.

Seperti tidak terbebani apa pun, Ares terus melanjutkan push upnya. Lengan-lengan pria itu menahan dengan kuat berat tubuhnya dan berat tubuh Meggy.

"Oh," Sahut Ares.

Meggy mengernyit.

"Oh? Hanya oh? Tidak ada kata-kata lain?"

Ares terkekeh bersamaan dengan itu kegiatannya sudah mencapai ketentuan yang ia inginkan dan dengan ahli mengubah posisinya menjadi menghadap Meggy. Meggy di atasnya menatap dengan tatapan kesal.

"Lalu kau ingin apa Sayang?" Ucap Ares seraya memeluk pinggul Meggy. Senyum Meggy terukir indah, ia menarik kedua tangannya yang terjepit di bawah tubuh Ares kemudian ia gunakan untuk merangkum wajah Ares.

"Jerman dan menjadi saksi atas kelahiran anggota baru."

Ares memincing, ia tidak menduga itu yang Meggy inginkan.

"Kita bisa menjadi saksi di sini saja Sayang, mereka bisa mengabarkannya kepada kita"

"Tapi aku ingin secara langsung. Aku ingin melihat bayi pertama Tessa dan Dominic, oh dia pasti bayi yang sangat menggemaskan, aku menyukai anak kecil."

Ares mendengus, yeah sudah terhitung berbulan-bulan lamanya setelah berakhirnya masalah masa lalu Meggy dan tidak ada yang meraka lakukan selain bekerja dan menjalin kehidupan asmara yang romantis. Ketika Meggy menginginkan sesuatu Ares akan menurutinya jika itu menurut Ares pantas untuk di turuti tapi keinginan Meggy kali ini patut untuk Ares pertimbangkan. Meggy menuntut ke Jerman dan menyaksikan kelahiran anak pertama Tessa dan Dominic, dimana di sana nanti seluruh keluarga dekat Ares akan berkumpul dan Ares tidak menyukai jika ia harus satu ruangan bersama Benedic. Kemudian tentang kelahiran anak pertama Tessa dan Dominic, selama ini Ares tidak begitu senang terhadap anak-anak tapi bukan berarti ia tidak menyukainya, Ares hanya tidak pernah membiarkan anak-anak berada di sekitarnya dan dapat di pastikan cara Ares menanggapi kelahiran itu nanti akan biasa-biasa saja. Tetapi ini adalah kelahiran anak pertama dari saudaranya, Abangnya yang paling dekat dengannya dan Ares tidak mungkin melewatkan momen membahagiakan Abangnya tersebut.

Dan dengan keengganan, Ares menatap Meggy kemudian mengangguk.

Meggy membungkam pekikan kebahagiaanya dengan cara mencium bibir Ares kuat-kuat bahkan Meggy mengigit bibir itu gemas baru kemudian bangkit dari tubuh Ares dan dengan riang penuh keantusiasan meraih sebuah koper di atas lemari kemudian mulai mengepak pakaiannya dan pakaian Ares.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang