PART 8

3.7K 201 2
                                    

Nah di sini nih awal keERRORAN WATTPAD. 😤😤😤

Untung selamat...

**************

Author Pov.

Tersesat di dalam kegelapan hutan bukan hal yang menyenangkan untuk di rasakan. Keringat dingin, deru nafas, langkah kaki yang patah-patah menyatakan menderitanya mengalami ketersesatan. Perasaan waspada kian menjadi teman setia, tidak ada jalan keluar, semua di sekelilingnya hanya hutan belantara yang gelap, begitu dingin dan menyeramkan. Setiap ia mencari jalan keluar hanya tempat yang sama yang ia temukan, seakan-akan hanya tempat itulah yang ia pijak dan telusuri.

"Oh Tuhan." Rengkek Meggy pilu, ia tidak bisa menemukan jalan keluar. Semakin ia mencoba keluar semakin tersesat pula dirinya. Meggy seakan terjebak di sebuah labirin yang tak menyediakan jalan keluar, apa pun usahanya tidak kunjung membuahkan hasil.

Tidak ada gambaran perasaan senang ketika kau tersesat sendirian di kedalaman hutan belantara, perasaan takut dan putus asa lebih tepat yang akan kau rasakan dan itulah yang terjadi pada Meggy.

Tidak sanggup lagi menahan lelah yang menggerogotinya, Meggy jatuh berlutut lemah di tanah. Hisakan pilu mulai terdengar. Keringat memandikan diri Meggy, dinginnya hutan mengetarkan bulu kuduknya.

"Tolong aku." Lirihan kata yang di iringi hisakan itu begitu memilukan.

Meggy tidak pernah membayangkan dirinya akan tersesat seperti ini, jika pun tersesat ia tidak pernah mengira tidak akan menemukan jalan keluar sama sekali. Di detik-detik kepasrahan Meggy, tiba-tiba saja seberkas cahaya muncul di hadapanya, pelan-pelan membentuk beberapa sosok. Meggy memincing silau ketika cahaya itu semakin benderang dan meredup perlahan menunjukan bentuk cahaya itu. KELUARGANYA!.

Harapan untuk keluar dari hutan itu menyerang Meggy, Meggy menatap seluruh keluarganya yang berjarak sekitar tiga meter darinya. Yang Meggy lihat benar wajah-wajah keluarganya, tersenyum padanya.

"Bangun, Nak. Kau tidak sendiri kami bersama mu."

Bibir Meggy bergetar mendengar suara Ayahnya.

"Papa." Lirih Meggy.

"Ini kami bersama mu, kau tidak sendiri." Suara Ibunya, menimpali dengan lembut, Meggy berkaca-kaca.

"Jalan menjadi lemah, Egg! kau wanita kuat!." Kakaknya turut berucap.

Meggy semakin tidak kuasa, ia menangis ketika kedua adik kembar perempuannya tersenyum lebar kemudian melambai padanya.

"Kami selalu bersama mu, Kak."

Meggy menangis, ia tersesat entah karena apa dan sekarang ia bertemu dengan seluruh keluarganya. Seluruh keluarganya menatap sayang padanya, memberikan Meggy kekuatan untuk bangkit dari kepasrahanya. Hutan belantara mampu ia lewatkan jika seluruh keluarganya ada bersamanya.

"Ayo, Sayang. Bangun. Tegakkan tubuhmu." Ucap Galeon.

"Ayo, Sayang." Ucap Lilian lembut.

"Bangun, Meggy! bangun!." Steve menyemangatkan.

"Bangun Kak! bangun!." Kedua adiknya pun sama.

"Bangun Meggy!." Pun dengan Kakek, Nenek, Paman, Bibi dan sepupu-sepupunya turut menyemangti Meggy.

Meggy tersenyum ia menyeka air matanya kemudian bangkit berdiri. Seketika cahaya melingkupi segenap keluarganya dan menelan hilang mereka dan dalam seketika pula Meggy kembali sendiri.

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon