PART 21

3.3K 196 0
                                    

Author Pov.

"Selamat datang kembali dari liburan panjangmu, Meg."

Bola mata Meggy berputar merespon ucapan James yang terdengar sedikit sinis.

"James." Desis Meggy.

James menyeringai. Ia menarik kursi dengan sedikit kasar lalu duduk menghadap Meggy.

"Bagaimana liburanmu? menyenangkan?."

Meggy kembali memutar bola matanya, mangkuk dan gelas ia rapikan keatas nampan, Meggy melirik beberapa orang yang tengah memperhatikan mereka. Suasana kantin kampus cukup ramai apa lagi waktunya menunjuk jam makan siang dan tidak heran jika mereka menjadi pusat perhatian saat ini karena sikap James padanya.

"James a----."

"Jerman. Apa yang kau lakukan disana bersama pria bermotor itu?." Ucap James, tatapanya menuntut penjelasan.

Meggy mengerjap, ohh jelas James pasti mencaritahu tentang surat izinya selama ini.

Kemarin siang ia baru kembali dari Jerman setelah menambah dua hari lagi untuk berjaga-jaga kalau ada penyerangan lagi dimansion Marcussta, jadi total keberadaanya di Jerman kurang lebih selama enam hari dan hari ini Meggy kembali memulai kegiatan mahasiswanya dan tengah berhadapan dengan seorang sahabat yang memiliki keposesifan lebih dari seorang Ayah.

Meggy menatap lama wajah tampan James, ia menghela nafas pelan.

"Aku tidak bisa mengatakanya disini."

"Mengapa? kau takut orang-orang mendengarmu pergi berlibur bersama seorang pria dewasa, berkantong tebal?." Sinis James.

Meggy memincing, ia tahu James cemburu tapi Meggy tidak menyukai kecemburuan James kali ini.

"Ucapanmu menyinggungku, James."

James menghela nafas, menyugar rambutnya.

"Kalau begitu katakan, untuk apa kau meminta izin selama itu?."

Nada yang James gunakan masih disekitar menyinggung perasaan Meggy, Meggy tahu jenis nada itu, jenis nada yang menyatakan bahwa Meggy wanita murahan tapi sayang seribu sayang, Meggy bukan demikian.

"Ada baiknya kau menahan keingin tahuanmu saat ini, aku tidak sedang ingin menjelaskan apa pun padamu, saat kau seperti ini."

Emosi dan kecemburuan bersatu padu dalam diri James, pria itu menggeprak meja dengan keras berhasil memancing lebih banyak perhatian tertuju pada mereka. James menatap marah Meggy.

"Selama ini aku mencoba untuk tidak peduli apa yang kau lakukan saat tidak bersamaku, aku mencoba menyakinkan diri kau akan menjaga jarak dengan pria mana pun karena kau menolak perasaanku dan ku pikir itu membuktikan bahwa kau tidak akan pernah memspesialkan pria selain menginginkan hubungan persahabat seperti yang terjadi pada kita. Tapi sepertinya aku salah selama ini, seharusnya aku tahu kau akan mencari pria yang lebih dariku tapi mengapa, Meg? mengapa kau harus menutup-nutupinya? jika kau memang tidak bisa menerimaku baiklah aku menerimanya tapi tidak seperti ini jika kau ingin menjalin hubungan dengan seorang pria selain aku! aku sahabatmu! aku terlibat dalam kehidupanmu! aku berhak tahu pria seperti apa yang mendekatimu!."

Meggy memejamkan mata mendengar ucapan James. Ucapan panjang pria itu sangat lantang, mampu membuat Meggy menahan malu dan gusarnya.

"Aku sudah berkali-kali melihatmu pergi dengan pria yang sama, Meg dan setiap kali aku meminta penjelasan kau selalu mengatakan hanya teman." James mendecih sinis.

"Adakah hanya teman jika kau sampai pergi berlibur bersamanya?. Ohh, Meg, wanita jaman sekarang tahu apa yang harus ia perbuat untuk menutupi perbuatanya."

HALFWAY TO THE LOVE (COMPLETE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang