58 - Berani Tega yang Tak Disadari

95 7 4
                                    

Gangerti lagi tingkat haluku kayanya udah menembus cakrawala gegara #dirumahaja kaya gini. Tapi berdampak pada pemilihan kata yang asliiiii sangat flat dan ngebosenin.

Maka dari itu, aku minta jemari ajaib anisaawachida untuk mengubah kalimat dalam beberapa paragraf di part ini. Biar lebih berwarna, gitu. Lumayan sih, dua paragraf. Hehe. Thank you ya Nis 😘

Yuk, silakan nikmatu haluku yg kebablasan sampe 3400an kata ini!

***

Gasta terpaksa membolos pagi ini. Sudah terlalu kesiangan baginya untuk tidak terlambat masuk sekolah, karena ia masih di rumah Aimee. Feliz akan menjemputnya sebentar lagi.

Orang tua Aimee belum pulang dari luar kota. Pagi itu Aimee hanya berdua dengan Gasta di ruang tamu. Gadis itu melirik sebentar ke arah Gasta  yang sedang merapikan rambutnya dengan jari. Ingin mengatakan sesuatu, sebenarnya. Tapi bingung mulai dari mana.

"Gasta." panggil Aimee. Akhirnya dia memulai, dengan berdebar.

Yang dipanggil menoleh. Cowok itu baru saja mandi, tanpa mengganti bajunya tentu saja.

"Hmm?"

"Mulai hari ini, kita kaya dulu ya. No excuse." ujar Aimee.
Alis Gasta berkerut sebelum akhirnya dia menyahut, "deal."

"Teman, ya?" Aimee mengacungkan kelingkingnya ke wajah Gasta.
Gasta mengulum senyum. "Teman." timpalnya, mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Aimee.

"No hard feelings ya."
"Sure." sahut Gasta.
"Jagain aku dari hal-hal yang bisa ngancem aku ya Gas." pinta Aimee.
"Pasti." jawab Gasta. Diselimuti keraguan yang Aimee tidak tahu.
"Ingetin aku kalo aku salah. That's what's a friend for." pinta Aimee lagi.
"Iya, iya. Bawel." ledek Gasta sambil menarik hidung Aimee. Aimee menjerit kecil, namun tetap tertawa.

Semua kembali seperti dulu.
Tapi, semua tak sama... Tak pernah sama.
Seperti lirik lagu Padi.

***

Ini hari Sabtu. Tapi ada setumpuk hal yang perlu Feliz pikirkan kecuali bermalam minggu seperti gadis muda lainnya. Baginya yang setiap tingkahnya akan disorot, ia bahkan tidak bisa mengumpat sembarangan tentang betapa panasnya hari ini di lingkungan sekolah.

Feliz sedang setengah melamun ketika dari arah berlawanan, ia melihat Aimee berjalan dengan Rinka ke arahnya. Muridnya itu sudah melempar senyum padanya sejak mata mereka bertemu. Feliz membalas, sambil melambatkan jalannya sampai muridnya itu tepat di depannya.

"Mee, nanti malam, bisa ketemu ngga?"
"Ngapain, Miss?"
"Miss Feliz mau ngomongin program baru buat English Club. Banyak banget. Miss mau minta pertimbangan kamu. Bisa ngga?"
"Mmmm... Bisa sih Miss. Dimana? Di rumah Miss?"
"Boleh. Atau di luar juga bisa. Nanti sore Miss kabarin ya?"
"Siap, Miss."
"See you, Aimee. Thanks ya."
"Anytime."

Aim for AimeeWhere stories live. Discover now