61 - Rintangan Mustahil Tak Ada

126 10 12
                                    

Belum sebulan kan gais? Nguehehehe
Part ini sebenarnya ngga ada. Tapi tiba2 muncul gitu aja di otak. Mau ga mau kudu dikembangin 😤
Makanya harap maklum kalo jadinya nanggung kek gini.
Tapi gapapa.

Buat yg pingin sadis2an, monmaap belum ada ya zeyeng. Sabar, nanti pasti ada lagi.

Enjoy!

***

Lapangan tampak lengang. Terang saja, sudah pukul tiga sore. Hanya ada anak-anak basket di sana plus Pak Hans yang melatih. Gasta masih pemanasan di pinggir lapangan, begitu juga dengan Valdi.

Gasta mulai berimajinasi.

Ada Aimee di pinggir lapangan, bersama tim horenya yaitu teman segengnya. Menyemangati dirinya. Tapi Aimee yang paling antusias. Dia meneriak-neriakkan nama Gasta sambil bertepuk tangan memberinya semangat.

Alhasil, Gasta mendribble bola sambil senyam-senyum.

"Woy. Gas." tegur Valdi di depannya.
"Hm?"
"Jangan kesambet dulu. Latihan ini. Nyengir mulu."
"Hehe."

Fix, aku harus nyuruh Aimee datang di turnamenku akhir minggu ini.

Gasta merasa hubungannya dengan Aimee kian membaik. Luka-luka lama telah hilang, ditambah sikap Aimee yang semakin menjauhi Danes. Gasta sendiri heran kenapa Danes tidak menyerangnya. Tentu saja karena Aimee mengancamnya kemarin. Itu yang membuatnya optimis Aimee bakal mau datang untuk menonton turnamennya.

Sesampainya di rumah, dichatnya Aimee.

"Mee"
"Sabtu besok sibuk ga?"
"Dateng ya ke arena kota"
"Aku tanding hehe"

Deg-degan Gasta menanti jawaban. Saking gelisahnya, Gasta sampai mengarsipkan chatnya dengan Aimee agar tidak tampak di daftar chat Whatsappnya. Ternyata tidak hanya perempuan yang melakukan hal pengecut seperti itu.

***

Menjelang petang itu pula di rumah Stella...

"Aimee kemana sih? Beli cakwe aja lama amet." gerutu Rinka sambil memainkan ponsel Aimee karena ponselnya kali itu sedang dicharge.
"Biasa, gitu tuh kalo keluar sendirian. Pasti nyeleweng dulu." timpal Shaci paham. "Betul tuh." Nirma ikut menyahut.
"Sabar. Coba ditelepon." saran Stella sembari membersihkan nakas di kamarnya.
"Orang hapenya ada di gue." sahut Rinka.

Gerakan jemari Rinka terhenti ketika dia melihat ada chat masuk. Dari Gasta.

"Eh guys, guys, guys...." celetuk Rinka.
Shaci, Stella, dan Nirma segera berkerumun. "Apa? Apa?" seru mereka bergantian. Semua melongok ke ponsel Aimee yang ada di genggaman Rinka.

"Gasta nih." desis Rinka penuh arti.

Sudah bukan rahasia lagi kalau geng Aimee memandang Gasta tidak baik. Di mata mereka, Gasta itu biang onar. Apalagi sejak insidennya dengan Aimee yang berulang tak hanya sekali dua kali itu. Jadi, jika ditanya apakah mereka setuju dengan hubungan Aimee dengan Gasta atau tidak, sudah jelas jawabannya: BIG NO.

Aim for AimeeWhere stories live. Discover now