Chapter 3: New Generation

9.2K 866 33
                                    

"Aunty keponakanmu yang cantik datang membawa sejuta kebahagiaan!"

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Aunty keponakanmu yang cantik datang membawa sejuta kebahagiaan!"

"Berisik!"

Caesa mendelik kesal pada saudara kembarnya. "Tinggal tutup telingamu, apa susahnya!"

Gadis itu tidak lain adalah putri dari Mars, kakak Serenity. Memiliki kembaran bernama Mario, yang lahir 10 menit lebih dulu daripada dirinya.

"Caesa!"

Mata gadis itu berbinar cerah melihat siapa yang datang menyambutnya. Paman tampan kesayangannya! Yang sayang sekali sampai saat ini masih jomblo.

"Paman Al!" Caesa menghambur ke dalam pelukan Al. Pria itu tersenyum kecil dan membalas pelukan keponakan kesayangan itu.

"Kenapa hanya paman yang menyambutku? Kemana aunty kesayanganku?" tanya Caesa beruntun setelah melepaskan pelukannya.

Al terkekeh kecil, tangannya terangkat mengacak rambut Caesa gemas. "Dia sedang tidak bisa diganggu. Pawangnya galak!" bisik Al pada kalimat akhirnya. Dibalas tawa lucu dari Caesa!

Gadis itu tahu pamannya itu tidak akan berani menyinggung pria nomor satu di dunia Immortal. Caesa tahu sendiri betapa galaknya suami Auntynya itu.

"Bagaimana kabar kalian?" Al menatap kedua keponakannya itu silih berganti.

"Baik!" balas keduanya kompak.

"Oh ya paman, dimana Kenzie?"

Al mengedikkan bahunya, meskipun  di tempat yang sama tetapi dirinya sudah lama tidak melihat keberadaan Kenzie.

Kemudian terdengar suara langkah kuda, memasuki gerbang istana Aldridge. Terlihat 4 orang pria yang memiliki ketampanan yang berbeda-beda turun dari masing-masing kuda mereka.

Caesa bersiul dan tersenyum kecil sembari merangkul bahu Mario. "Sainganmu kembaranku!"

Mario hanya menanggapinya dengan dengusan, tapi tidak menyingkirkan tangan Caesa di bahunya.

Tidak lama kemudian muncul tiga kereta kuda. Masing-masing dari kereta keluar gadis cantik dengan senyum manis dan anggun. Caesa mengerutkan keningnya kemudian mendengus kesal.

"Kenapa?" tanya Mario tidak mengerti dengan respon saudarinya.

"Aku hanya tidak suka dengan tingkah mereka!"

"Sepertinya sudah tidak akan ada lagi yang datang." ucap Al yang membuat perhatian tertuju padanya.

Ketiga gadis yang baru saja datang menatap wajah tampan Al dengan penuh pemujaan. Memang benar adanya jika para penghuni istana Aldridge memiliki paras yang luar biasa.

Saat Al akan kembali berbicara sebuah kereta kuda berhasil memasuki istana Aldridge yang hampir tertutup.

Seorang gadis berparas manis keluar dari kereta kuda itu. Wajahnya berseri-seri dengan senyum kecil, tetapi kemudian senyum itu menghilang ketika melihat banyak pasang mata yang melihat ke arahnya.

SF 4 : Our Story Onde as histórias ganham vida. Descobre agora