Chapter 12: Festival and First Kiss

7.2K 774 34
                                    

Aria menangkupkan kedua tangannya di depan dada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aria menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Wajah Gadis itu memelas seperti kucing yang minta dikasihani. Lantas membuat Kenzie gemas!

"Ampun pangeran! Saya berjanji akan lebih sopan dan tidak kabur lagi. Jangan hukum saya!"

Bibir Kenzie berkedut menahan tawa. Sekarang dirinya mengerti kenapa Gadis itu selalu menghindarinya. Ternyata takut dihukum!

Astaga! Padahal Kenzie sempat berpikir jika Gadis itu risih, karena dirinya selalu datang tiba-tiba dan membuatnya terkejut.

Sangat di luar ekspektasi Kenzie! Kekesalan pria Demon itu meluap karena sikap Aria yang menurutnya lucu. Sedikit bermain tidak masalah bukan pikir Kenzie licik.

"Kau tetap harus dihukum!" ucap Kenzie datar. Nyatanya dalam hati pria itu benar-benar gemas dengan gadis di hadapannya.

Mata Aria membulat, bibir Gadis itu melengkung ke bawah. Benar-benar pasrah dengan hukuman yang akan diterimanya. Semoga hukumannya bukan membersihkan kandang kuda pikir Aria berharap.

"Hukumannya adalah..."

Jantung Gadis itu berdetak kencang, menunggu kalimat selanjutnya yang akan keluar dari bibir ranum Kenzie.

"Menjadi pasanganku untuk festival di klan White witch."

********

Kenzie sebenarnya tidak ingin pergi, apalagi jika itu ke tempat ramai seperti festival. Ini perintah ayahnya untuk menghadiri acara itu menggantikan dirinya.

Tetapi ketika melihat Aria, entah kenapa dirinya ingin Gadis itu menjadi pasangannya.

"Astaga! Caesa sebenarnya apa yang kau lakukan dengan tubuhku?" pekik Aria kesal. Karena teman sekamarnya itu mendandani dirinya, setelah mendengar jika Aria akan menemani Kenzie menghadiri undangan festival dari klan White witch.

"Shut! Sebentar lagi akan selesai, jadi sebaiknya kau diam."

Aria merengut kesal ketika rambutnya dirombak sedemikian rupa oleh Caesa. Entah kenapa dia merasa Caesa lebih mirip penata rias sekarang.

"Perfect!" Caesa berdecak puas melihat hasil karyanya. "Sekarang kau bisa keluar dan menemuinya." Gadis itu mendorong tubuh Aria keluar kamar.

"Keluar?"

Ketika Aria masih dalam kebingungan, Caesa malah menutup pintu kamarnya. Lantas Gadis itu berdecak kesal!

"Padahal ini hanya festival!"

Sepasang mata menatap gadis itu itu dengan tatapan tajam. Terpesona dengan penampilannya yang berbeda dari biasanya. Bahkan Kenzie bisa mencium dengan jelas aroma memabukkan yang menguar dari tubuh Aria.

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now