Chapter 45: About Wateria

4K 431 5
                                    

Wateria berhasil membuat Louis tidak dapat menyentuhnya sama sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wateria berhasil membuat Louis tidak dapat menyentuhnya sama sekali. Wanita itu dengan licik menjadikan Stina dan Meilin sebagai tameng, sepertinya kedua wanita itu memang telah berada di bawah kendalinya.

Laws dan Gerald sebelumnya akan ikut turun tangan melihat keadaan istrinya yang seperti tidak mengenali mereka sama sekali. Tetapi Serenity mengatakan harus para generasi mudalah yang menyelesaikan ini semua. Jadi keduanya hanya bisa berharap harap cemas.

Wateria masih bisa berkeliaran bebas di istana. Luka yang sempat didapatnya pun telah sembuh berkat pengobatan Meilin. Dia mencari-cari keberadaan Aria.

Stina memberitahukan letak kamar Kenzie kepada wanita itu. Wateria langsung menemukannya dengan mudah, tetapi tidak semudah yang terlihat olehnya.

Karena kamar Kenzie dilindungi oleh sebuah barrier kuat. Tidak dapat ditembus oleh sembarang orang, kecuali yang sudah diizinkan masuk oleh Kenzie.

Brak brak

Aria yang baru saja menyelesaikan rutinitasnya tersentak kaget ketika mendengar suara pintu didobrak. Pelakunya adalah Meilin yang dikendalikan oleh Wateria, wanita itu mengetahui jika hanya Meilin lah yang bisa masuk diantara mereka bertiga.

Keberuntungan sepertinya berada di pihak Wateria ketika tidak menemukan keberadaan Kenzie. Pria Demon itu sudah kembali ke ruang kerjanya sebelum kedatangan wanita itu.

"Bibi?" bingung Aria saat melihat Meilin menatapnya kosong.

"Serang dia!"

Aria terbelak kaget ketika Meilin dan Stina tiba-tiba menyerangnya secara bersamaan. Wanita itu memandang tajam kearah Wateria yang tersenyum puas menyaksikan pertarungan di depannya.

Wateria terlalu meremehkan Aria, kenyataannya wanita itu kini mengurung Meilin dan Stina dalam barrier air. Memindahkan keduanya ke tempat para suami mereka berada.

Melihat Aria yang melemparkan senyum sinis padanya, Wateria langsung menyerang wanita itu. Namun, sebelum itu Aria memindahkan tubuh mereka berdua ke tempat yang luas.

"Aku yang seharusnya mendapatkan kekuatan itu bukan kau!" bentak Wateria menatap Aria benci.

Keduanya terlibat pertarungan dengan menggunakan elemen air. Yang membuat seluruh tempat di sana basah dan becek.

Aria menatapnya malas, dengan mudah wanita itu menangkis serangan Wateria yang kurang kokoh. "Kau masih terus menyalahkanku? Padahal jika bukan karena ulahmu sendiri, kau sudah mendapatkannya."

Wateria menggeram dan melayangkan bola-bola air yang tak terhitung jumlahnya pada Aria. Dengan mudah wanita itu menangkis setiap Serangan yang ditujukan padanya.

Bibir Wateria menggumamkan sebuah mantra yang berhasil membuat Aria pusing. Banyak bayangan kenangan buruk yang mencoba masuk ke dalam pikirannya.

Wateria menggunakan sihir kuno yang membuat lawannya mengingat kembali kenangan terburuknya. Sebenarnya itu butuh pengorbanan yang begitu banyak. Tetapi Wateria memang sudah mengorbankan jiwanya sebagai jaminan.

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now