Chapter 39: Thick Fog

4.6K 445 19
                                    

Perpustaka istana Aldridge memang tidak perlu diragukan lagi kemewahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perpustaka istana Aldridge memang tidak perlu diragukan lagi kemewahannya. Benar-benar memanjakan setiap mata yang melihatnya.

Termasuk Aria yang tiba-tiba jadi rajin membaca setelah masuk kesana. Karena perpustakaan begitu tenang membuatnya merasa nyaman di sana. Di tambah lagi calon ibu mertuanya tidak mengijinkannya mengurus apapun untuk pernikahannya nanti.

Aria jadi banyak waktu kosong yang tidak berguna. Setidaknya dengan membaca dapat menambah pengetahuannya yang masih minim.

Cup

Fokus Aria teralihkan ketika merasakan kecupan hangat di pipinya. Gadis itu menatap kesal ke arah Kenzie yang mengganggu kegiatan membacanya.

"Kau fokus sekali membaca, sampai tak sadar ada orang yang datang." ucap Kenzie tersenyum kecil.

Gadis itu merengut tapi kemudian tersenyum canggung. Di belakang Kenzie ada Madam Olivia yang sudah merancang gaun pernikahannya.

Madam Olivia tersenyum tipis. Dia sudah terbiasa dengan pasangan romantis seperti ini. Karena dulu dirinya sering menyaksikan secara langsung ke romantis orang tua Kenzie.

"Terimakasih, pangeran."

Kenzie berdehem pelan. "Aku akan menemuimu setelah berbicara dengan ayah."

Setelah mendapatkan anggukan kepala dari Aria. Pria Demon itu kemudian menghilang dari hadapan dua perempuan beda generasi itu.

"Anda harus mencoba gaunnya Putri, untuk melihat apa sudah pas atau tidak di tubuh anda."

Aria celingak-celinguk karena tidak melihat gaun yang dimaksud. Lantas Gadis itu memandang madam Olivia bingung. "Dimana gaunnya?"

"Dihadapan anda!" Dengan jentikan jari Madam Olivia, mereka tiba-tiba berada di ruangan khusus yang dipenuhi dengan rancangan busana.

"Wow!" Aria tidak bisa berhenti berdecak melihat hal yang menurutnya ajaib ini. "Bagaimana bisa?" Aria mengerutkan keningnya dan tersenyum takjub.

Madam Olivia berjalan mendekati sebuah meja yang berisi banyak sketsa pakaian. "Anda tahu saya berasal dari klan apa?"

"Tidak! Bahkan aku bingung karena ketika mengenalmu, kau malah terlihat seperti manusia biasa." balas Aria ikut melihat apa yang dilakukan Madam Olivia.

Aria tidak bisa mencium aroma khas klan dalam tubuh Madam Olivia. Bahkan biasanya manusia pun memiliki aroma yang khusus. "Apa klanmu?"

Madam Olivia tersenyum tipis, wanita itu menunjukkan sebuah gaun yang sangat cantik pada Aria. Lantas membuat Gadis itu tidak dapat berkata-kata lagi. Terlalu terpesona!

"Jika anda mempercayai sebuah keajaiban, itulah saya."

********

Ruangan yang gelap dipenuhi dengan remang-remang cahaya obor. Tembok yang dipenuhi dengan tumbuhan merambat dan suasana dingin yang mencengkam.

SF 4 : Our Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang