Chapter 18: Lose Power

5.8K 637 17
                                    

Kenzie merasakan pergerakan di dalam pelukannya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Kenzie merasakan pergerakan di dalam pelukannya. Ternyata Aria bergerak gelisah!

Semalam karena terlalu lama menangis Gadis itu tertidur di dalam dekapannya. Kenzie khawatir terjadi sesuatu, jadi memutuskan untuk menemani Aria malam ini.

Awalnya Kenzie membiarkan dirinya dan Aria tidur biasa. Tetapi pria Demon itu tidak bisa menahan hasratnya untuk memeluk tubuh mungil Aria.

Rasanya hangat dan menenangkan membuat Kenzie tanpa sadar menyusul Aria kedalam mimpi.

Aria yang tadinya memunggungi Kenzie, kini berbalik. Sial bagi Kenzie! Karena bibir Gadis itu malah bertemu dengan bibirnya. Tapi rezeki tidak boleh ditolak bukan?

Tangan Kenzie memeluk erat tubuh mungil Aria. Membuat gadis itu benar-benar terkurung dalam pelukannya. Pria Demon itu mencium bibir Aria dengan sedikit hisapan. Manis!

Ketika Aria mengerutkan keningnya dalam tidurnya, Kenzie sedikit menjauhkan wajahnya dari gadis itu. Mata Aria terbuka perlahan!

Gadis itu mengerutkan keningnya ketika melihat bayangan seseorang di hadapannya. Ketika wajah Kenzie semakin jelas dari penglihatan gadis itu. Aria mengerjakan matanya beberapa kali.

"Aaa hmp!"

Astaga! Kenapa Gadis ini berteriak. Lantas Kenzie membungkamnya dengan sebuah ciuman yang membuat Aria terbelalak. Gadis itu memberontak!

Baru bangun dirinya sudah dalam keadaan seperti ini. Ish! Siapa yang membuat pria ini bisa tidur dengannya?

Tangan Aria bergerak mendorong tubuh Kenzie. Tapi sulit! Tubuhnya lemas, mungkin karena ini masih pagi. "Hmmp!"

Ini gila! Aria bisa terbawa suasana jika begini. "Ken.. zih!"

Sial! Sial! Sial! Mengapa suara laknat itu yang keluar dari bibirnya. Aria mengumpat dalam hati ketika Kenzie semakin memperdalam ciumannya. Dia bisa lepas kendali!

Aria menggigit lidah Kenzie yang dengan nakalnya masuk ke dalam mulut gadis itu. Lantas membuat Pria Demon itu melepaskan ciumannya dan menatap Aria tajam.

"Kau gila!" bentak Aria dengan rakus meraup oksigen di sekitarnya. Matanya melotot tajam!

Kenzie tersenyum miring pria itu hendak mendekatkan kembali wajahnya. Tetapi Aria menghalangi wajah pria itu dengan tangannya. "Stop it, Ken!"

"Aku menginginkan dirimu."

Bugh

Aria memukul dada Kenzie ganas. Sontak membuat pria itu cukup kaget akibat kebarbaran Aria.

"Pergi sana kau!"

Alis Kenzie terangkat, berani sekali gadis ini mengusirnya.

"Aku tidak menjamin tubuhku utuh, jika kau tetap disini." ucap Aria galak. Dengan tangan kecilnya yang terus mendorong tubuh Kenzie agar turun dari tempat tidurnya.

SF 4 : Our Story Donde viven las historias. Descúbrelo ahora