Chapter 55: Al's mate?

4.3K 409 8
                                    

Sebuah mawar merah yang masih segar terikat rapi berada di atas sebuah makam cantik

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Sebuah mawar merah yang masih segar terikat rapi berada di atas sebuah makam cantik. Tanah di sekitarnya pun masih hangat menandakan jika baru saja ada seseorang yang datang ke sana.

Makam itu terlihat bersih dan terawat. Seseorang menjaganya dengan sangat baik sehingga membuatnya berbeda dari makam yang lain. Sepertinya yang menempati makam itu adalah seseorang yang istimewa. Untuk seseorang yang kini perlahan mengikhlaskan perasaannya.

Dengan senyum tipis langkah yang dulu ragu perlahan mulai menjauh. Meninggalkan sejuta kenangan di belakangnya. Untuk dikenang suatu saat nanti sebagai 'Cinta terlarang sang Gurad'.

*********


Al berjalan tenang tanpa memperdulikan banyak tatapan yang menatapnya memuja. Pria itu sedang berada di dunia manusia menikmati hari-hari tenang. Dia hanya menggunakan kaos oblong dengan celana jeans panjang.

Rambutnya yang dulu panjang kini dibuat rapi dan cepak. Membuat pesonanya semakin membuat wanita tergila-gila karena dia terlihat seperti model. Postur tubuh tegap ditambah dengan tinggi sekitar 190 cm membuatnya tampak begitu mencolok.

Sebenarnya perubahan ini atas saran dari neneknya yang sangat cerewet. Namun Al sangat amat menyayanginya karena hanya neneknya yang saat ini dia miliki. Ayah dan ibunya meninggal ketika peperangan bersama dengan kakeknya. Menyisakan dirinya seorang diri.

Meskipun Al memiliki keluarga besar lain di kerajaan Warewolf. Tetapi dirinya tidak ingin terikat dengan keluarga kerajaan dan hidup sebagai pangeran. Al menyukai kebebasan dan ingin menikmati hidupnya seorang diri saja saat ini.

"Woi! Copet!"

Ketenangan Al terganggu ketika mendengar suara cempreng yang memasuki telinganya. Meskipun cempreng tetapi entah kenapa Al menyukai suaranya.

Al mengalihkan pandangannya dan melihat seorang gadis tengah mengejar seorang pria yang menggunakan masker dan memegang sebuah tas. Alisnya terangkat, pencurian?

"Berhenti kau copet! Jika kau berhenti maka hukumanmu dipenjara tidak akan terlalu berat." Gadis yang mengejar copet itu berteriak dengan negosiasi yang lucu.

Sontak sudut bibir terangkat membentuk senyuman miring yang samar. Tetapi kemudian mata Al sedikit membulat melihat gadis itu langsung menerjang si pencuri dari belakang.

Dalam waktu singkat Gadis itu berada di atas tubuh si pencuri yang sudah tidak berdaya. Meskipun tubuhnya kecil ternyata dia sangat gesit pikir Al. Gadis itu memukul Kepala si pencuri dan mengomel. Orang-orang yang yang melihatnya menatap Gadis itu kagum.

Dari belakang datang seorang wanita paruh baya yang berlari setengah ngos-ngosan. Ternyata dia adalah sang korban yang dicuri tasnya. Wanita paruh baya itu lantas berterima kasih kepada si Gadis dan sempat memberikan sejumlah uang tetapi Gadis itu menolak.

Dengan senyum kecil Gadis itu berucap. "Aku tidak bisa diam saja melihat seseorang membutuhkan bantuan."

Tanpa sadar Al tidak mengalihkan sedikitpun perhatiannya dari gadis itu. Dirinya bahkan mengabaikan beberapa wanita yang mencoba untuk menyapanya.

SF 4 : Our Story जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें