Chapter 16: Bound by Force

6.2K 654 20
                                    

"Aku akan mengikuti rencanamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku akan mengikuti rencanamu."

"Kenapa kau berubah pikiran?" tanya wanita bertudung itu sinis. "Bukankah sebelumnya kau teguh dengan pendirianmu."

Gadis itu tersenyum miring. "Itu karena aku pikir dia adalah gadis bodoh! Tetapi sepertinya itu hanya topeng."

Wanita bertudung dengan pakaian berwarna merah darah itu tertawa licik. "Tenang saja! Dia bukan penghalang yang sulit untuk di singkirkan."

Gadis itu tersenyum misterius. "Ya, lagipula dia telah dijodohkan. Akan memudahkan rencanaku untuk menyingkirkannya dari Kenzie."

"Kau hanya perlu berhati-hati pada Kenzie. Dia memang masih pemula! Tetapi aku yakin dia memiliki kelihatan yang tajam seperti ayahnya."

"Kau tenang saja! Aku bermain aman."

Wanita bertudung itu tertawa dan berdecak puas. "Bagus! Aku akan menanti kabar selanjutnya darimu."

"Berhati-hatilah! Mereka bisa curiga jika kau tidak berada di manapun." ucap wanita bertudung itu mengingatkan.

Gadis itu menganggukkan kepalanya. Mereka berpisah tanpa menyadari seseorang telah mengawasi mereka dari tadi.

Seorang pria tersenyum miring dan memakan apel milikinya. Merahnya berkilat nakal, seperti telah menemukan kesenangan bagi dirinya.

"Hukuman ini cukup menarik."

********

"Kenapa kau ingin mom memulangkan mereka?" tanya Serenity tersenyum kecil. Sebenarnya wanita cantik itu tahu alasan kenapa putranya ingin memulangkan ketiga Putri.

Tetapi keputusan ini tidak bisa diputuskan oleh satu pihak saja. Harus ada kesepakatan antara dirinya dan sang suami.

"Merusak pemandangan." ucap Kenzie datar.

"Alasanmu sungguh tidak masuk akal. Tidak bisa mom terima! Ayahmu pasti tidak akan setuju."

Kenzie terdiam, matanya menatap lekat wanita cantik kesayangannya itu. "Mereka hanya akan menjadi beban!"

Serenity menganggukkan kepalanya dan menggeser sedikit buku-buku yang telah dibaca. "Akan mom kabulkan!"

Kenzie menatap ibunya itu dengan sedikit binaran, hanya sedikit. "Sungguh?"

Wanita cantik itu menganggukkan kepalanya yakin. "Tapi kau tidak boleh menyesal!"

Kenzie mengerutkan keningnya. "Menyesal untuk apa?"

"Karena jika ketiga gadis itu dipulangkan, maka yang lain juga harus dipulangkan."

Kenzie mengerjapkan matanya, dia tidak mau Aria pergi dari kerjaan. Kenapa ada aturan seperti itu!

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now