Chapter 54: Released Taste

4K 454 6
                                    

Burung berkicau di atas dahan pohon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Burung berkicau di atas dahan pohon. Angin lembut menyapu rumput dan dedaunan seperti menari. Sinar matahari lembut menyelimuti setiap bagian luar istana Aldridge.

Terlihat para warrior dan maid mulai melakukan aktivitas mereka. Suasana begitu cerah dan menyenangkan sehingga semua orang merasa istana lebih hangat dari sebelumnya. Keajaiban seakan ikut hadir ketika sang Queen pulang ke pangkuan Lord.

Mereka memaklumi Lord yang tidak keluar dari kamarnya. Padahal waktu menunjukkan dengan jelas jika raja mereka itu harus bekerja. Mereka sepertinya mengerti jika rajanya itu butuh waktu.

Lantas mengapa sang Queen malah memasang wajah kesal? Sangat berkebalikan sekali dengan suasana yang menyenangkan.

"Zie!"

"Ayo, bangun!" Aria mencoba melepaskan sepasang tangan yang melilit tubuhnya. "Ini sudah siang, Astaga!" Wanita itu meraup wajah suaminya kesal. Tetapi Kenzie tidak terusik sama sekali. Pria Demon itu masih tenang dalam posisinya memeluk tubuh Aria erat.

Wajahnya menelusup di leher Aria. Kenzie teridur sangat terlelap sembari menghirup aroma sang istri. Tidak membiarkan wanita itu beranjak sedikitpun darinya. Bahkan bergeser sedikit saja dirinya langsung menarik Aria kembali.

Aria bosan menahan geli di lehernya akibat hembusan nafas Kenzie. Apalagi tubuhnya terkurung oleh tubuh tegap dan kekar pria itu. Wanita itu seperti guling saat ini!

"Ayo, bangun!" ajak Aria dengan volume suara yang lebih tinggi. Mencoba menegakkan tubuhnya. Namun tetap saja gagal. "Zie....!" pekiknya kesal. Wanita itu merengut seperti anak kecil dengan mata berkaca-kaca. Sudah hampir setengah jam dirinya melakukan berbagai cara supaya Kenzie terbangun. Tetapi suaminya itu tidak bergerak sama sekali.

Mata Kenzie terbuka perlahan. Pria Demon itu itu melayangkan kecupan di pipi Aria. Menghantarkan perasaan hangat di dada wanita itu. "Kau bersisik sekali, amor."

Bibir Aria mengerucut sebal. Wanita itu langsung turun dari tempat tidur setelah Kenzie melepaskan pelukannya. Sungguh! Dirinya sudah merindukan air karena tubuhnya sangat gerah.

"Kau tidak berniat mengajakku?" tanya Kenzie menahan pergelangan tangan Aria. Melemparkan tatapan jenaka pada wanita itu.

Untuk sesaat Aria terpaku melihat penampilan Kenzie sehabis bangun tidur. Err.. kenapa terlihat seksi dan... Em menggoda. Astaga Aria! Apa yang kau pikirkan pikirnya malu.

Wanita itu menepis tangan Kenzie. Memasang wajah kesal dan mengalihkan pandangannya. Sungguh menggoda iman!

"Kau bisa mandi sendiri!" ketus Aria. Wanita itu langsung beranjak memasuki kamar pemandian. Meninggalkan Kenzie yang menatap punggungnya sembari tertawa kecil.

"Menggemaskan."

********

"Kembalinya anda membawa aura positif untuk istana ini." ucap Louis yang membuat Aria mengalihkan pandangannya kepada pria itu.

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now