Chapter 41: Perfect Bond

4.4K 461 13
                                    

Aria membalikkan tubuhnya ketika sedikit merasa dingin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aria membalikkan tubuhnya ketika sedikit merasa dingin. Tetapi hidungnya malah menempel pada sesuatu, membuatnya sedikit gatal.

"Hacih!"

Mata Gadis itu langsung terbuka dan menemukan Kenzie yang tertidur lelap memeluknya. Lantas Aria melepaskan pelukannya yang memeluk pria itu seperti guling.

Karena sepasang tangan pria Demon itu memeluknya erat, jadi dirinya tidak bisa kemana-mana. Aria meronta mencoba melepaskan diri.

"Diam amor!"

Aria mengerjapkan matanya, jadi suaminya itu tidak tidur. "Zie, lepas!" Tangan Gadis itu mencoba melepaskan pelukan Kenzie.

Sepertinya Kenzie masih ingin memeluk tubuh gadis itu. Sebab saat ini pria Demon itu malah menelusupkan wajahnya di leher Aria. Sontak membuat Gadis itu geli.

Tidak kehabisan akal, Aria memencet hidung mancung suaminya itu dengan ganas. Kenzie langsung membuka matanya dan menggigit tangan Aria yang berani mengganggu tidurnya.

"Ih jorok!" pekik Aria memelototkan matanya dan menarik tangannya paksa. Gigitan suaminya itu tidak sakit sama sekali.

Kenzie melemparkan tatapan kesal. "Ini masih pagi, kau berisik."

Aria mendelik galak, gadis itu mencubit pipi Kenzie dengan kedua tangannya. "Apanya pagi, ini sudah siang."

Kenzie memegang kedua tangan Aria yang tidak bisa diam dengan satu tangan. Pria itu meraih tengkuk Gadis itu dan menciumnya agresif.

Aria tidak bisa menahan perasaan kagetnya. Apakah suaminya itu waras?

"Zieh!"

Aria melaknat bibirnya yang lepas kontrol. Kenapa dirinya malah ikut terbuai? Ini tidak bisa dibiarkan. Eh tapi ini kan suaminya?

Ciuman Kenzie menuruni leher jenjang putih mulus Aria. Pria itu mencari tempat dirinya menandai istrinya itu.

"Akh!"

Aria meringis ketika Kenzie menggigit lehernya dan menghisap sedikit darahnya. Kepalanya menjadi pusing dan pandangan yang menjadi buram.

Samar Aria mendengar sebuah geraman rendah di telinganya.

"Mine!"

*********

"Kalian sudah melakukan ikatan darah?" tanya Serenity pada sepasang pengantin baru di depannya.

Kenzie tidak mendengarkan ucapan ibunya. Malah fokus memberikan kecupan di sekitar area leher Aria yang berada di sampingnya. Memeluk Gadis itu erat!

Serenity hanya bisa mendengus pasrah melihat sifat suaminya turun kepada Kenzie. Dasar, tidak Ayah tidak anak tidak tahu tempat pikirnya kesal.

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now