Chapter 4: First test

8.9K 897 26
                                    

"Aku bermimpi aneh sekali!"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Aku bermimpi aneh sekali!"

Caesa terkekeh kecil mendengarnya. "Memangnya mimpi seperti apa yang kau alami?"

Aria mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya heran. "Entahlah! Tidak jelas. Yang aku ingat hanyalah seorang pria yang membelakangiku."

"Mungkin itu pertanda kau akan bertemu jodohmu!" ucap Caesa asal tebak.

"Benarkah? Rasanya tidak mungkin."

Caesa mengerutkan keningnya bingung. Dia tidak mengerti kenapa Aria menyangkal, padahalkan itu bisa jadi sebuah kebenaran. "Apanya yang membuatmu berfikir itu tidak mungkin? Semuanya bisa terjadi jika kau percaya."

Aria tersenyum tipis dengan sorot mata yang berhasil membuat Caesa merasa tak enak. "Aku tidak bisa mengatakannya!"

"Kenapa?" tanya Caesa penasaran.

"Karena aku takut kau mengatakan pada orang lain."

*******

Aria merasa risih karena tatapan orang-orang sebelumnya masih sama kepada dirinya. Apa penghuni istana ini merasa aneh dengan pakaiannya atau penampilannya?

"Caesa, kenapa mereka menatapku seperti itu?" tanya Aria menggeser badannya untuk lebih dekat dengan Caesa. Dia risih!

Caesa tersenyum misterius. Namun Gadis itu membalasnya dengan guyonan. "Mungkin mereka gemas karena kau mungil!"

"Aku tidak mungil! Di antara bangsa mermaid aku normal." ucap Aria dengan wajah merengut.

"Tapi kau hanya sampai telingaku!" ucap Caesa mengukur tinggi Aria dengan tangannya. "Padahal aku terbilang pendek."

"Lalu aku harus bagaimana agar tinggi?" tanya Aria. Ya, dia memang mengakui jika tinggi badannya memang lebih pendek daripada orang lain.

Kadang Hydion memanggilnya kecebong saking pendeknya. Tapi Aria tidak urus, tubuhnya normal seperti gadis lain. Berisi tapi tidak gemuk! Hanya saja lebih cabi!

Caesa mengetukkan jari telunjuknya di dagu. Kemudian memandang Aira dari atas sampai bawah kaki gadis itu. "Menurutku Kau tidak perlu tinggi! Begini saja kalau sudah tampak manis." ucapnya dengan senyum tipis. Tetapi kemudian wajah Gadis itu berubah suram.

"Hanya saja aku terlihat tua jika dibandingkan denganmu!" Entah kenapa Caesa jadi kesal memikirkannya. Tapi jika dipikir-pikir cukup aneh!

Padahal tidak sedikit orang yang mengatakannya untuk berenang agar tinggi. Ini buktinya! Aira berenang setiap hari tapi tidak tinggi!

Sepertinya teori itu mitos! Siapa yang menciptakan teori aneh seperti itu? Pasti orang gabut pikir Caesa.

Aira tersenyum manis, lalu tangannya terangkat menggandeng lengan Caesa. "Menurutku Kau sangat cantik! Mungkin jika kau berada di bawah laut. Akan banyak pria yang terpesona dengan kecantikanmu."

SF 4 : Our Story Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon