Chapter 17: The Wound Behind Aria's Smile

5.8K 623 11
                                    

"Brig!"

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

"Brig!"

Sesosok pria dengan tubuh tegap datang dan menunduk di hadapan Kenzie.

"Carikan aku semua informasi mengenai Aquaria Vasilissa!"

"Baik."

Brig kembali menghilang dari hadapan Kenzie. Meninggalkan pria Demon yang tengah menatap dingin kamar Aria.

Kenzie sengaja memindahkan kamar Aria, agar dirinya bisa memantau gadis itu. Meskipun dari lubuk hatinya yang paling dalam, Dia sangat ingin sekali tidur dengan memeluk tubuh mungil itu.

Menikmati setiap aroma yang menguar dari tubuh Aria. Yang selalu memberinya ketenangan dan rasa nyaman. Apalagi bibir Gadis itu! Err... Sangat manis melebihi madu!

Berhasil membuat dirinya merasakan candu. Apalagi bibir Aria sangat mungil, membuatnya tidak puas hanya dengan mencium bibir gadis itu. Rasanya ingin memakannya!

Jujur saja! Kenzie tidak pernah merasakan hal yang segila ini, sehingga membuatnya hampir frustasi ketika bersama Slavita. Hanya karena kecemburuan yang tidak jelas dan hasrat begitu ingin memiliki.

Itulah alasannya mengapa dirinya bersikap sedikit agresif pada Aria. Karena ketika bersama dengan Slavita dirinya tidak sampai ke tahap yang semenginginkan ini.

Aria! Dia berhasil membuat Kenzie merasakan hal yang berbeda.

********

Sesosok wanita bertudung muncul di jendela kamar Aria. Dengan kekuatannya wanita itu membuka jendela tanpa mengeluarkan suara.

Langkahnya begitu hati-hati dan sangat pelan. Sebuah senyuman tersungging di bibirnya melihat Aria tertidur pulas. Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya!

Ditangannya terdapat sebuah botol kaca berisi cairan berwarna biru tua. Dengan hati hati wanita itu menuangkan cairan itu ke bibir Aria. Tetapi baru satu tetes cairan itu masuk!

Brak

Sebuah kekuatan besar menghantam tubuhnya hingga membuat dirinya menabrak dinding. Sontak tudungnya terbuka! Menampakan wajah yang menunjukkan raut kesakitan. Merlin!

"Beraninya kau berulah di wilayahku!"

Kenzie mengambil botol kaca yang terjatuh. Meremukkannya sehingga menjadi serpihan kecil, dengan cairan yang berada di dalamnya menjadi asap hitam. Menandakan jika itu bukan cairan sembarangan.

"Sssh!"

Aria membuka matanya mendengar suara berisik. Tetapi Gadis itu mengerutkan keningnya ketika lehernya terasa panas. Hanya sesaat!

Merlin sadar dirinya tidak akan berhasil jika melawan pria di hadapannya. Jadi Gadis itu berusaha kabur ketika Kenzie mengalihkan pandangannya kepada Aria.

SF 4 : Our Story Onde as histórias ganham vida. Descobre agora