Chapter 21: Falling Light Incident

5.8K 551 14
                                    

"Maafkan sikap putraku, dia gitu karena tidak ingin kehilanganmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maafkan sikap putraku, dia gitu karena tidak ingin kehilanganmu." ucap Serenity penuh sesal.

"Aku mengerti." ucap Aria tersenyum kecil. "Tapi bukankah... Anda tidak seharusnya memukul Kenzie hingga terluka seperti itu?" ucap Aria dengan hati-hati dia tidak ingin membuat wanita dihadapannya tersinggung.

Serenity tersenyum miring, lantas membuat Aria merinding melihat senyumnya yang sedikit menakutkan. "Dia akan baik-baik saja! Paling hanya patah tulang." ucap Serenity tanpa khawatir sedikitpun.

Aria meneguk ludahnya kasar. Apa katanya? Patah tulang? Kekuatan wanita dihadapannya ini benar-benar mengerikan. Tadi saja Kenzie sampai memuntahkan darah begitu banyak.

Dirinya tidak bisa menolong pria itu, karena Serenity lebih dulu membawanya pergi. Semoga dia baik-baik saja pikir Aria.

Serenity tertawa melihat ekspresi Aria yang memandangnya takut sekaligus takjub. "Kau tidak boleh lemah berhadapan dengan laki-laki. Kau tahu! Aku paling tidak suka dengan wanita yang lemah."

Aria meringis dalam hati, dia bukan lemah hanya saja untuk beberapa hal dirinya takut untuk melawan.

"Aku akan berusaha untuk tidak terlihat lemah."

"Jangan hanya berusaha! Tapi buktikan."

Sebuah senyuman tipis tersungging di bibir Aria. Entah kenapa sikap Serenity yang memperlakukannya normal, membuat dirinya merasakan kehangatan. Padahal dia pikir harus berperilaku sopan dan formal!

"Terima kasih, Queen!"

Serenity tersenyum kecil dan mengusap rambut Aria. "Aku berharap kau yang menjadi menantuku. Bukan gadis lain!"

"Eh?" Aria merasa pipinya memanas. Dia sedikit terbawa perasaan mendengar perkataan Serenity.

"Kau terlihat menggemaskan dengan wajah merah seperti itu." Serenity terkekeh geli.

"Queen!"

********

Pakaian yang yang begitu mewah, dengan aksesoris serta tatanan rambut yang indah. Aria merasa dirinya benar-benar diperlakukan seperti seorang ratu.

Meskipun di kerajaan bawah laut dia sering mendapatkan pelayanan seperti ini. Tapi entah kenapa malam ini diri dan merasa pelayanan seperti ini terasa begitu istimewa.

"Anda begitu cantik dan manis!"

"Benar! Wajahnya Nona sangat imut."

Aria tersenyum tipis mendengar pujian para Maid yang memolesnya sedemikian rupa. Gadis itu harus mengakui jika tangan para Maid begitu mahir membuat seseorang tampak begitu cantik. Termasuk dirinya!

"Kami yakin Pangeran akan terpesona!"

Kali ini wajah Aria bersemu, untungnya tidak terlihat jelas karena riasan make up. Gadis itu semakin menundukkan kepalanya ketika mendengar langkah kaki yang semakin dekat.

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now