"Kau hanya terlahir untuk satu hal."
"Apa itu?"
"Menjadi istriku."
_____________Follow sebelum membaca!
Luka tertoreh jelas dalam hati pangeran mahkota dunia Immortal. Mengingat bagaimana sang kekasih menutup matanya dan tidak akan pernah terbuka ke...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aria terlihat begitu posesif hari ini pada Kenzie. Wanita itu tidak mengizinkan suaminya berbicara meskipun dengan Gerry yang bolak-balik mengantar berkas.
Membuat semua orang yang melihatnya kebingungan. Namun mencoba untuk mengerti mengingat hormon ibu hamil yang satu ini sungguh mudah sekali berubah dan aneh.
Beruntung Kenzie dan Gerry bisa berbicara melalui telepati.
Selain itu Aria juga tampak lebih manja dari beberapa hari yang lalu. Dia selalu ingin berada di samping sang suami meskipun sedang bekerja.
"Amor, kau bisa terjatuh bila duduk seperti itu." ucap Kenzie khawatir melihat cara duduk istrinya yang ekstrem.
Aria duduk di ujung meja kerjanya yang runcing. Kaki wanita itu menyilang dengan sebuah buku di tangannya. Untung saja wanita itu hari memakai dress panjang dan longgar. Jadi lekukan tubuhnya yang elok tidak terpahat dengan jelas.
"Aku jatuh kan ada kau yang menangkapnya." balas Aria pendek.
Kenzie hanya bisa menghela nafas mendengarnya. Meskipun yang dikatakan istrinya itu memang kenyataan.
Aria menutup buku yang dibacanya sembari bergumam, "Bosan." Tidak lama kemudian wanita itu menguap lebar. Matanya mengerjap jarang dan mulai sayu.
Langkah kaki wanita itu membawa dirinya mengelilingi setengah meja kerja Kenzie. Ketika sampai di samping sang suami Aria langsung duduk di pangkuannya yang sontak membuat Kenzie kaget.
Dengan wajah tanpa dosa Aria melingkarkan tangannya di pinggang suaminya itu. Menyandarkan tubuhnya pada Kenzie diiringi kelopak mata yang mulai tertutup.
Tingkahnya benar-benar seperti anak kecil. Aria tidak peduli jika apa yang dilakukannya mengganggu kegiatan membaca sang suami. Untung Kenzie cinta jadi dia menyukai apapun yang dilakukan Aria.
Kenzie melingkarkan sebelah tangannya yang bebas ke pinggang Aria. Agar wanita itu nyaman dan tidak terjatuh dari pangkuannya.
"Kalian benar-benar membuat Momy kelelahan." gumamnya menatap perut Aria dengan tatapan lembut.
Kenzie melanjutkan kegiatan membacanya tanpa terganggu sedikitpun oleh Aria. Sepertinya karena terlalu lelah wanita itu tertidur lelap dan tidak terusik sedikitpun. Bahkan ketika Kenzie memindahkannya ke tempat tidur.
*********
Jika tadi siang Aria lebih manja dan posesif. Berbeda ketika malam hari datang wanita itu malah sedikit agresif.
Ketika Kenzie masuk ke dalam kamar pria Demon itu langsung menaikkan sebelah alisnya melihat penampilan Aria. Bukankah istrinya itu tidak menyukai baju haram?
Lalu kenapa dia sekarang mengenakannya. Sebuah senyum sinis tersungging di bibir Kenzie. Pria Demon itu hanya diam menunggu apa yang akan dilakukan Aria. Biasanya dirinya lebih dulu yang memulai.
