Chapter 65: Uncontrollable feeling

3.9K 398 8
                                    

Tubuh yang lelah pasti memerlukan istirahat yang cukup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tubuh yang lelah pasti memerlukan istirahat yang cukup. Begitu juga dengan Aria yang beristirahat dengan tenang tanpa membuka mata.

Dia terlihat seperti orang yang pingsan. Namun tidak kunjung membuka matanya. Padahal waktu menunjukkan sudah satu bulan dari kejadian sebelumnya.

Bayi dalam kandungannya juga berkembang normal. Meskipun sebelumnya sempat melemah dan membuat Kenzie sedikit frustasi. Pria itu tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika keduanya benar-benar pergi. Mungkin dia tidak akan pikir panjang untuk menyusul.

Sisa masalah di dunia para Lucifer telah diselesaikan oleh Caesa. kini Gadis itu benar-benar telah resmi menjadi pemimpin mereka. Dan dengan berat hari keluarganya harus bisa melepaskannya.

Meskipun demikian, Caesa berjanji akan sering mengunjungi keluarganya. Terutama Mario yang sempat mogok bicara 1 minggu dengan gadis itu.

Sepertinya bukan hanya Kenzie yang merasa sedikit kehilangan lenteranya. Tetapi keluarganya dari pihak ibu juga mengalami hal yang sama. Mereka pasti akan menanti di mana orang terkasih mereka kembali.

*********

Sebuah pedang menancap dari belakang punggung Charlie tembus hingga ke dada pria itu. Kenzie menarik kembali pedangnya yang menimbulkan suara linu.

Tubuh Charlie hampir ambruk menindih Aria. Jika saja wanita itu tidak sempat menghindarinya. Darah segar keluar Brebes dari tubuh Charlie membasahi lantai.

Aria berlari menuju Kenzie, tanpa sungkan wanita itu lantas memeluk suaminya. Perasaan lega terlukis jelas di wajahnya yang sudah terkena cipratan darah.

"Akhirnya kau datang." bisiknya dengan mata berkaca-kaca.

Kenzie membalas pelukan Aria tidak kalah erat. Pria Demon itu pasti akan menyalahkan dirinya sendiri jika dia datang terlambat. "Maaf, amor. Seharusnya aku tidak lengah saat itu."

Aria menggelengkan kepalanya dengan keras. "Tidak, ini bukan salahmu. Aku yang terlalu lemah sehingga tak sadar jika ada yang mengincar bayi kita."

Kenzie hendak protes tetapi Aria membungkamnya dengan ciuman. Sontak membuat pria Demon itu kaget. Tapi tak urung membalas ciuman Aria yang sedikit asam. Istrinya itu menangis!

Mereka saling mentransfer perasaan dari benak mereka masing-masing melalui ciuman. Pangutan mereka terlepas karena Aria meringis kesakitan.

"Akh!"

Ternyata Charlie Belum sepenuhnya mati. Pria itu menggigit betis Aria dan menyedot darahnya. Kenzie yang melihat itu murka. Lantas membakar tubuh Charlie menggunakan api neraka.

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now