Chapter 38: Shocking Fact

4.5K 492 42
                                    

Baru kali ini Aria menginjakkan kakinya di ruang pertemuan milik Kenzie

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baru kali ini Aria menginjakkan kakinya di ruang pertemuan milik Kenzie. Rasanya sedikit menakutkan karena di sana bukan ruangan yang bisa diajak bercanda.

Gadis itu hanya bisa tersenyum tipis ketika beberapa pasang mata menatapnya. Aria bisa melihat ada Serenity yang duduk di kursi paling tinggi. Tanpa sang suami!

Lord sedang tidak ingin ikut campur dengan perdebatan antara istrinya dan kisah putra semata wayangnya itu.

"Jadi dia yang sudah menghancurkan hubunganmu dengan Kenzie?"

Aria mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi bingung yang anggun. Siapakah pria yang bersama Slavita itu?

"Kakak!" Slavita tersenyum dengan wajah meminta maaf pada Aria dan Serenity. Berharap memaklumi sikap kakaknya!

Glion menggertakan giginya dan melemparkan tatapan tajam pada Aria. Dengan sengaja pria itu membentuk kristal runcing dari es dengan tangan di belakang tubuhnya, yang kemudian diarahkan pada Aria.

Traks

Es peruncing itu mengenai dinding kosong. Glion sedikit membulatkan matanya melihat serangannya dengan mudah dihindari Aria. Benar-benar gadis yang menjengkelkan pikirnya geram.

Brak

"Kak!" Slavita membulatkan matanya tak percaya melihat Glion sudah berada dalam cengkraman Kenzie. Leher pria itu dicengkram kuat oleh Kenzie yang diliputi aura membunuh.

"Beraninya kau mencoba menyakitinya di depanku!"

"Ken!" Slavita menjerit melihat Glion yang meronta ingin dilepaskan. Gadis itu mencoba meraih tangan Kenzie yang digunakan mencengkram leher kakaknya. Tapi gagal!

Hanya bisa menyentuh angin yang kosong. Jika tidak bertindak ruangan pertemuan itu bisa jadi arena pertempuran darah. Jadi, Aria tersenyum kecil kepada Serenity. Setelah mendapatkan anggukan dari wanita itu, Aria langsung menepis tangan Kenzie.

Glion langsung terlepas, membuat Slavita langsung berlari kearah pria itu. "Kak Glion, hiks."

Air mata Gadis itu jatuh karena tidak tega melihat keadaan kakaknya yang sedikit mengenaskan. Apalagi itu semua karena dirinya!

"Kenapa kau melepaskannya?" tanya Kenzie sedikit membentak. Menatap Aria tajam!

Aria meletakkan jari telunjuknya di depan bibir dengan senyum tipis. Menenangkan pria Demon itu melalui tatapan lembut. "Tenang, Zie! Kita bisa membicarakan ini baik-baik."

Gadis itu menggunakan panggilan barunya, sekaligus panggilan simple untuk Kenzie. Karena sebelumnya dia memanggil Ken, panggilan itu benar-benar mirip dengan panggilan Serenity kepada sang suami dan Slavita kepada Kenzie. Terkesan menjiplak!

Tangan kanan Aria terangkan menyentuh dada bidang Kenzie. Lantas pria Demon itu memejamkan matanya dan sedikit menghembuskan nafas kasar.

Aria tersenyum kecil dengan mengedipkan matanya beberapa kali. "Sudah lebih baik?"

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now