Chapter 56: Pregnant?

4.7K 480 10
                                    

Aria menggigit bibir bawahnya ketika membayangkan anggur segar yang berada di mulutnya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Aria menggigit bibir bawahnya ketika membayangkan anggur segar yang berada di mulutnya. Wanita itu berganti menggigit jarinya hingga berdarah tanpa sadar. Dia benar-benar sudah terhanyut dalam rasa yang sudah dibayangkan di mulutnya.

"Queen!"

Seorang maid berteriak panik memanggilnya ketika melihat darah menetes dari bibir Aria. Ternyata jari wanita itu berdarah sedikit banyak yang membuatnya jatuh ke atas meja. Membuat bercak merah disana.

Aria mengerjapkan matanya dan terbelak kaget ketika melihat jarinya sendiri. Dia tidak mengerti kenapa luka ini tidak terasa sedikitpun. Apa karena dirinya membayangkan anggur yang segar?

Apa rasa dari anggur itu benar-benar enak sampai rasa sakit seperti ini tidak terasa olehnya. Aria dibuat bingung dengan gejala yang dialami.

"Apa yang Anda pikirkan sampai terluka seperti ini?"

Wanita itu hanya terdiam ketika maid mengobati lukanya. Sebenarnya bukan masalah besar tetapi maid itu takut luka ini sampai diketahui Lord. Pria itu bisa marah mengetahui istrinya terluka sedikit saja. Meskipun luka itu hanya sebesar biji anggur.

"Ada apa ini?"

Maid itu meneguk ludahnya kasar mendengar suara yang sangat dikenalinya. Suara dengan nada berat yang sedikit serak itu selalu mampu membuat siapa saja yang mendengarnya waspada. Suara Lord Kenzie!

Kedua alis pria Demon itu mencurang ketika melihat jari istrinya diperban. Firasat pasti tidak salah lagi jika istrinya itu terluka. Karena baru saja dirinya mencium aroma darah istrinya yang keluar dari tubuh wanita itu.

"Lord." Maid itu menunduk ketakutan melihat tatapan Kenzie.

Sedangkan Aria merengut dan menatap suaminya dengan tatapan yang menyedihkan. "Aku ingin anggur." Sontak Kenzie mengerutkan keningnya bingung. Tumben sekali istrinya itu meminta sesuatu.

"Kau bisa meminta anggur pada maid, amor." ucap Kenzie lembut. Pria itu menarik tangan Aria dan melayangkan kecupan hangat di sana. Tetapi dengan sengaja pria itu menekan jari Aria yang diperban sehingga membuat wanita itu berteriak.

"Aw! Sakit bodoh." pekik Aria kesal menarik tangannya dari Kenzie. Menatap suaminya itu garang.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan luka seperti ini." ucap Kenzie sembari menghembuskan nafas pelan. Pria itu kali ini menyentuh luka Aria dengan sangat hati-hati. Tidak ingin membuat suasana hati wanita itu semakin buruk.

"Aku tidak tahu. Saat aku sadar sudah ada luka dan darah." ucapan Aria tidak bisa diterima oleh Kenzie. Karena alasan istrinya itu sangat tidak masuk akal.

Luka Aria sembuh dalam beberapa detik ketika Kenzie menyentuhnya. Pria itu membuka perban kecil dijari istrinya itu. Dia sangat tidak suka melihat benda itu menempel di tubuh istrinya. Sangat mengganggu pemandangan.

SF 4 : Our Story Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ