Aria memilih jalan lain ketika akan berpapasan dengan Kenzie dan Slavita. Dia memilih menghindar daripada mendengar atau melihat secara dekat pasangan itu.
Karena yang ada dirinya semakin ingin merebut Kenzie dari Slavita. Terkesan seperti dirinya wanita perebut kekasih orang!
Lagi pula Aria sudah tidak tahan lagi tinggal di istana. Dia sangat ingin pulang, tetapi Louis mengatakan jika saat ini Aria belum diizinkan pulang. Mungkin besok atau lusa!
Aria tidak tahu apa yang ada dipikiran Serenity. Tidak tahukah wanita itu, jika terlalu lama di sini itu hanya membuat hati Aria semakin terluka.
"Aria!"
Sial! Kenapa dia malah memanggilku. Batin Aria kesal karena Slavita malah memanggilnya.
Aria berbalik dan memasang senyum tipis. Meskipun sebenarnya dia malas sekali berpura-pura seperti ini.
"Kau mau ke mana? Ayo berjalan bersama kami. Mungkin tujuan kita sama." ucap Slavita dengan suara yang sangat lembut.
"Tidak perlu!" tolak Aria. Melihat kalian bergandengan saja membuatku kesal pikir Aria. Apalagi jika harus menjadi orang ketiga diantara mereka. Setan dong!
"Aku akan menemui Louis."
Kenzie yang sedari tadi memperhatikan Aria mengerutkan keningnya tidak suka. "Untuk apakah menemui dia?" jelas sekali dari perkataannya jika pria itu tidak suka.
"Bukan urusanmu." balas Aria datar.
Kenzie menahan pergelangan tangan Aria ketika Gadis itu akan beranjak. "Aku tidak mengizinkanmu bertemu dengannya."
Aria melepaskan cekalan Kenzie secara paksa. "Aku tidak memerlukan izin darimu!" ketusnya setelah cekalan itu terlepas.
Alis Kenzie semakin curam mendengar nada berani Aria. "Kau mulai membangkang ya sekarang!" sinisnya.
Aria pura-pura terkejut kemudian tersenyum miring. "Maaf pangeran! Apa begini sikapmu pada wanita lain, di depan tunanganmu sendiri?"
Jelas sekali jika Kenzie tersinggung dengan perkataan Aria. Pria itu tanpa sadar mengucapkan perkataan yang membuat kedua gadis di dekatnya terdiam.
"Baik kau maupun Slavita adalah tunanganku!"
Plak
Slavita terkejut melihat Aria yang menampar Kenzie dengan sangat kuat. Sampai pria Demon itu menengok ke samping dan di pipinya terdapat cap 5 jari.
"Aku tidak memiliki tunangan pria egois sepertimu!"
Deg
Setelah mengucapkan itu Aria pergi dari hadapan Kenzie. Meninggalkan keduanya dalam keheningan!
*********
"Aku datang ke sini bukan untuk melihatmu menangis." ucap Legie.
YOU ARE READING
SF 4 : Our Story
Fantasy"Kau hanya terlahir untuk satu hal." "Apa itu?" "Menjadi istriku." _____________Follow sebelum membaca! Luka tertoreh jelas dalam hati pangeran mahkota dunia Immortal. Mengingat bagaimana sang kekasih menutup matanya dan tidak akan pernah terbuka ke...