Chapter 64: The Strength of The Baby in The Womb

3.7K 390 13
                                    

Caesa menepuk tangannya seakan membersihkannya dari debu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Caesa menepuk tangannya seakan membersihkannya dari debu. Gadis itu baru saja meringkus beberapa penghianat yang mengadu domba dirinya dengan Charlie.

Dari awal dirinya memang tidak terlalu akrab dengan Charlie. Ditambah dengan para sampah ini yang semakin memanas keadaan. Benar-benar membuatnya muak.

"Kalian tidak pantas hidup." ucapnya dengan senyuman semanis iblis.

Para penghianat itu bergetar ketakutan dan memohon ampunan. Dari mereka bahkan mencoba menggapai kaki Caesa. Bersujud dengan serendah-rendahnya berharap gadis cantik itu memaafkan mereka.

"Maaf, Queen. Kami khilaf!"

"Kami melakukan itu karena anda jarang sekali mengurusi keadaan di sini. Kami membutuhkan pemimpin yang bijaksana."

Mata Caesa berkilat marah. "Atas dasar hak apa kalian mengambil keputusan tanpa izin dariku. Itu urusanku tidak ada sangkut pautnya dengan kalian." ucapnya dengan penuh penekanan.

"Maaf! Maaf! Queen. Kami tidak akan pernah mengulanginya lagi."

Gadis itu tersenyum-senyum dan mendongakkan salah satu penghianat. Matanya yang merah berkilat tajam membuat penghianat itu bergetar. "Terlalu percaya diri. Aku tidak sudi memberi kalian kesempatan."

"Hanguskan mereka!"

Caesa menonton acara api unggun yang dilakukan oleh anak buahnya. Dengan para pengkhianat itu sebagai marshmallow-nya. Sebuah senyuman sinis tersunging di bibirnya. Dia begitu menikmati jeritan kesakitan dan permohonan ampun dari para pengkhianat itu.

Sekarang mereka menyesal. Kenapa dulu tidak pernah berpikir jika apa yang mereka lakukan akan membuat mereka merasakan balasannya. Sungguh disayangkan!

"Karma selalu ada, sayang."

***********

Kenzie menggeram marah ketika merasakan energi Aria melemah. Pria itu baru bisa memasuki wilayah dunia para Lucifer. Setelah menghancurkan 10 barrier yang dibuat Charlie.

Tenyata musuhnya kali ini memiliki persiapan yang begitu matang. Kenzie tidak bisa meremehkannya begitu saja. Tetapi jika menyangkut Aria dan buah hati. Pria itu menganggap semua musuh di depannya hanyalah sampah yang mudah dibakar.

Tanpa ragu Kenzie mengeluarkan wujud setengah Demon miliknya. Namun ternyata, musuh sudah menyiapkan sambutan untuknya. Dalam sekejap sudah ada ribuan Lucifer yang menghalangi jalannya menuju kastil.

Mereka benar-benar mengantarkan nyawa ke hadapan Kenzie. Pria itu tersenyum bengis dan melebarkan sayap miliknya. Memulai pertarungan tanpa komando.

Semakin cepat dia menyelesaikan para hama ini. Akan semakin cepat pula dirinya bisa menemukan Aria. Berdoa semoga saat ini istrinya itu sedang baik-baik saja.

********

"Aaaaa!"

Aria berteriak kesakitan ketika merasa perutnya dililit oleh sesuatu. Wanita itu benar-benar menyedihkan dengan kedua tangan serikat di tembok. Yang membuat dirinya sedikit tergantung.

SF 4 : Our Story Where stories live. Discover now