Perihal Artis Dadakan

3.4K 352 15
                                    

Siapa kemarin yang minta yang panjang-panjang? Nyooohhh... Aku turutin. Ett... Tapi gak gratis. Ganti sama jempolnya buat teken bintang, dan komen yang banyak. Jangan lupa doain aku biar sehat lagi. Hehe... Mamaciw bestieeee...

✨✨

"Mas kenapa mau di ajak Mas Andi sih? Mas kan tahu kalau aku mau ketemu Mbak Ellen," protesku sambil menunggu pasangan sejoli yang sampai saat ini belum datang juga.

"Mas gak tahu dia ngajak ke sini. Tadi Andi bilangnya mau ke bengkel. Mas pikir ya beneran ke bengkel, bukan ketemu kalian."

"Emang Mas gak curiga?" tanyaku.

"Enggak. Kenapa curiga?" tanyanya dengan kening berkerut.

"Ya, Mas Andi gak bahas-bahas aku gitu? Atau apa kek yang jadi clue kebohongannya," ujarku masih dengan nada ketus.

"Masa bohong pakai clue segala?" jawab si Babas sambil tersenyum geli.

"Ya, kali aja," aku masih tak mau kalah. Iyalah. Biasanya kan kode-kode dulu gitu. Kayak tadi Mbak Ellen tanya-tanya aku single atau enggak. Tahu-tahu kan dia langsung mau jodohin aku sama si Babas.

"Enggak, Yang. Tadi dia bilang, kalau Ellen lagi ketemu kamu. Tapi Mas cuek aja. Pura-pura gak tahu."

"Kok gitu?" tanyaku.

"Lantas Mas harus gimana? tanya-tanya dia? Nanti dia curiga sama Mas kalau Mas naksir kamu. Terus kamu makin menjadi marah-marahnya sama Mas," ujarnya panjang lebar.

Iya sih.

"Walau sebenarnya Mas gak munafik kalau Mas seneng banget Andi bohongi Mas kali ini," tambahnya membuatku gak paham.

"Maksudnya?"

"Kalau Andi gak bohong, Mas gak mungkin ketemu kamu, Yang," cengirnya.

Dasar buaya! Bikin aku geer aja. Mau gak mah bibirku khianat malah ikutan senyum.

"Iya. Tapi jadi repot, Mas. Mereka mau jodohin kita," protesku lagi.

"Lho, bagus dong. Anggap aja kita deket karena mereka. Jadi kita gak usah backstreet-backstreetan lagi," balasnya tenang.

"Mas! Aku kan udah bilang kalau aku belum siap!" rajukku.

"Terus kamu mau gimana? Pura-pura gak paham maksud mereka yang mau jodohin kita?" tanyanya serius.

"Mau pura-pura gak paham gimana? Mbak Ellen udah bilang sama aku biar kita PDKT-an!"

"Ha?"

"Hah! Hah! Hah!" ketusku.

"Serius? Kapan Ellen bilang?" tanyanya.

"Tadi lah! Sebelum kalian datang," gerutuku. Si Babas malah tersenyum.

"Pinter banget. Ellen kayaknya paham kalau Mas lagi berjuang biar bisa pacaran secara legal," cengirnya.

"Emang kita ilegal? Mana ada pacaran legal! Ngaco banget!"

"Ya, minimal kita gak harus pura-pura kayak begini, Yang. Mas kadang gak paham sama jalan pikiran kamu. Kenapa sih kita—"

"Mas! Kita udah bahas ini berkali-kali dan Mas terima kan? Kenapa sekarang di bahas lagi?" bentakku tak terima.

Heran deh sama manusia ini. Kukuh banget minta hubungan ini terbuka. Udah aku bilang kan, kalau untuk saat ini aku belum bisa.

Aku belum siap mengarah ke arah pernikahan. Sampe bosen banget aku bilang begini berkali-kali. Aku masih menikmati karirku.

Kalau Sudah Jodoh, Mau Bagaimana Lagi? Where stories live. Discover now