Berawal jadi model hingga merambah ke dunia influencer membuat hariku menyenangkan. Gimana gak menyenangkan, kerja cuma modal cuap-cuap sendiri depan handphone tapi cuan mengalir deras.
Bahkan dari profesiku itu, sebuah perusahaan dari Negeri Tirai...
"Kamu cantik banget," bisik Mas Tian saat kami duduk bersisian begitu acara makan-makan.
"Mas juga ganteng overdosis," tapi itu cuma ku ucapkan dalam hati. Gak berani ngomong langsung.
Boro-boro bisa ngomong, ini hati sama jantung belum bisa ku taklukan. Bertalu di luar irama. Gimana mereka gak berisik coba? Baru kali ini, aku denger langsung Mas Tian muji aku. Hal yang gak pernah aku dengar selama dia ngejar-ngejar aku beberapa bulan ke belakang.
"Bajunya di kecilin dimana jadinya?" tanya Mas Tian padaku.
"Gak sempet di kecilin lah, Mas. Ini di akalin sama Bu RT," jawabku.
Sesuai rencana kelurga si Masbulteng untuk datang ke rumah hari Minggu, aku dan keluarga ketar-ketir dibuatnya. Bayangkan, dalam waktu tiga hari, waktuku habis dipake buat cari kang dekor, catering, sama kebaya. Sumpah, udah kayak proyeknya Sangkuriang yang lagi bikin perahu buat Dayang Sumbi. Udah gitu, si Babas rewel banget minta baju kita senada. Gimana gak pusing coba? Aku sampe libur ngendors saking fokusnya buat acara hari ini.
Tapi semaksimal mungkin aku berusaha, acara lamaran kami jauh banget sama acara Mbak Ellen dan Mas Andi waktu itu. Acara mereka benar-benar khidmat, formal dan terkesan elegan.
Kalau acaraku, lebih ke keluargaan. Gak ada elegan-elegannya. Tuh, buktinya Bu RT, Bude, Mama sama Mama Mas Tian ngerumpi asyik dekat tangga. Ngapain coba itu ibu-ibu ngerumpi di situ?
Belum lagi, Mbak Ellen, Mbak Gita dan Mbak Retno ngobrol asyik. Gak tahu apa yang mereka obrolin sampe langsung akrab juga. Mas Andi dan Mas Puja lain lagi. Mereka malah ngerumpi sama Pak RT. Kayaknya mereka berdua lagi berguru biar pinter ngelawak kayak Pak RT.
"Emang di akalinnya gimana?" tanya si Babas penasaran. Atensiku kembali padanya.
"Dipakein double tip," ketusku.
"Ha? Kok bisa?" tanyanya lagi.
"Ya bisa lah. Tapi aku jadi gak bebas gerak, takut lepas double tipnya," gerutuku.
Si Babas tersenyum, "emang kamu mau gerak gimana sih? Udah anggun begini."
"Ya gerak bebas Mas. Mau angkat tangan atau ngapa-ngapain susah. Takut lepas. Jadinya aku harus tampil sok anggun sekarang," ketusku.
"Gak apa-apa. Yang penting buat Mas kamu cantik banget hari ini," senyumnya mengembang sempurna untuk menggodaku.
"Gimbil," mau tak mau aku menahan senyum. Biar gak ketara banget senengnya di godain calon bojo.
"Kok gombal sih? Serius, Yang. Mas aja maunya pandangin kamu terus."
"Dih, apaan sih Mas!" Jadi pengen kayang kan kalau digombalin terus.
Maaf lama gak update, karena keriweuhan di dunia nyata.
Yang mau lanjut baca, kuy... Lanjut di youtubkuyaaa.... Mulai sekarang updatenya disana karena satu dan beberapa hal yang jadi pertimbangan. Yang jelas, disana gratis tis tis... Modal quota doang... Hihiii
Yang belum subrek, jangan lupa di subrek dan nyalain loncengnya biar tau kalau aku udah up. Akun yutubku : cerita ambu
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
Profilenya yang ini yaaa... Bantu follow juga akun igehku : only.ambu
Terima kasih banyak teman2 yg mau gabung dan sudah gabung. Sarangbeoooooo ❤❤❤
