...
"Please, trust me. Tali pengikat kita itu cuma kepercayaan, Sayang. Mas percaya kamu. Kamu percaya Mas. Mas gak masalah kalau kamu cuma bertanya, terus Mas jawab dan masalahnya selesai. Yang jadi perkara disini, kamu bertanya, Mas jawab, terus kamu masih belum percaya, Mas jawab lagi, terus kamu masih curiga, Mas sangkal lagi. Gitu terus sampe si upin ipin rambutnya gimbal," gerutunya yang membuatku malah terbahak.
"Ketawa lagi," ketusnya.
"Lucu banget sih calon bojoku," ku colek dagunya yang ditumbuhi bulu-bulu menggelikan.
"Udah digituin bilang lucu. Habis ini tanya lagi, 'mas cinta aku gak? Mas sayang aku gak?'" sindirnya membuatku kembali terbahak.
"Kok tahu sih aku mau tanya itu," jawabku sambil tertawa.
"Tiap hari soalnya di tanyain itu terus. Ya kali, Mas nikahin kamu cuma buat lucu-lucuan doang? Pikirannya itu lho," si Babas berdecak.
"Terus aku harus mikir apa?" godaku. Aku paling suka kalau dia udah ngomel panjang lebar begini. Apa yang dia katakan itu selalu benar dan tepat sasaran membuatku kadang malu sendiri.
"Mikirin, gimana caranya menyenangkan hati suami. Gim—"
"Ih kok suami?" protesku.
"Ya kan latihan jadi istri," jawabnya.
"Ck... Maunya di senengin. Emang apa yang bikin Mas seneng?" tantangku.
"Ini," gumamnya seraya menarik tengkukku.
"Heeeeeiiiiii!" teriak seseorang membuat kami terlonjak dan buru-buru menjauh.
Aaaahhh.... Gagal!
Bersambung...
Penasaran gaaakkk?
Yuuukk lanjut baca di
Channel youtube : cerita ambu
Jangan lupa nyalakan loncengnya biar dapat notifikasi.
Terima kasiiiihhhh
ВИ ЧИТАЄТЕ
Kalau Sudah Jodoh, Mau Bagaimana Lagi?
РомантикаBerawal jadi model hingga merambah ke dunia influencer membuat hariku menyenangkan. Gimana gak menyenangkan, kerja cuma modal cuap-cuap sendiri depan handphone tapi cuan mengalir deras. Bahkan dari profesiku itu, sebuah perusahaan dari Negeri Tirai...
