Perihal Pacaran

1.9K 89 0
                                    

...

Meski beda lantai, Mas Tian dengan suka rela mengantarkan ku sampe ke depan pintu kamar. Dan kita berlama-lama depan pintu cuma buat senyum-senyum gak jelas. Kalau lagi mabuk cinta begini, rasanya berbunga-bunga padahal cuma saling pandang doang. Norak banget gak sih? Tapi aku suka.

"Mas ke kamar ya? Kalau ada apa-apa, telepon Mas aja ya?" ujarnya seraya membelai rambutku.

"Hmm... Mas jangan gadang. Tidur juga ya?"

"Pasti. Dah sana masuk," titanya.

"Hmm..."

Mas Tian menarik tubuhku kemudian dia mengecup keningku. Aaah.... Kok kening doang sih?

"Have a nice dream, Sayang. Love you," ujarnya sambil tersenyum. Sontak aku tersipu malu.

"Love you too. Weeesss... bubar... Bubar... Pacaran gak kelar-kelar!" seru Mbak Retno dari dalam membuat aku dan Mas Tian terbahak seketika.

Dasar si perusak suasana!

Kalau Sudah Jodoh, Mau Bagaimana Lagi? Where stories live. Discover now