...
Mas Bojo mencondongkan tubuhnya ke arahku, "kalau mau yang intim, setelah ini ya?" Kemudian menarik kembali tubuhnya ke posisi semula seraya mengambil sendok sambil senyum-senyum nyebelin.
"Ck! Bukan intim yang itu kali!"
"Terus apa dong?"
"Ya mesra-mesraan Mas!"
"Iya. Setelah ini."
Mas Bojo masih kalem aja.
"Ih! Bukan yang itu!" ketusku. Kali ini Mas Bojo tertawa karena sukses membuatku kesal.
"Iya besok. Kamu mau kemana? Mas turutin."
"Makan romantis di sana terus belanja buat oleh-oleh terus—"
"Nanti hari terakhir aja belanjanya. Gak usah besok."
"Ya udah kalau gitu, aku mau foto-foto di gurun pasir itu lho."
"Boleh."
"Yes! Gak sabar pengen cepet-cepet besok."
Mas Bojo cuma tersenyum. Untungnya dia udah gak aneh lagi melihat kelakuan istrinya yang kayak gini. Mas Bojo juga gak pernah protes apapun. Selama hidupku masih dalam batasannya.
Ya... Walaupun peran Mas Bojo lebih dominan dalam rumah tangga. Seperti sekarang, saat membuka mata, Mas Bojo udah gak ada di sampingku. Kemana lagi coba dia pergi, kalau bukan berkutat di dapur guna menyiapkan sarapan seperti biasa. Bahagianyaa... Lagi traveling aja masih mau merepotkan diri memenuhi gizi istrinya meski sebelumnya aku kesel gara-gara dia gak mau beli sarapan. Tapi gak apa lah, yang jelas bukan aku yang turun ke dapur.
Kali ini, sengaja aku gak nyamperin dan neplokin Mas Bojo dulu. Tapi beralih mengambil barang dalam koperku yang sengaja aku bawa dari Indonesia, untuk ku coba di sini sebagai kejutan buat Mas Bojo.
Masuk ke dalam kloset, membawa box kecil dengan perasaan campur aduk. Jantungku berdetak lebih kencang, tapi aku harus melakukannya dengan cepat biar Mas Bojo gak curiga.
Semenit, dua menit, aku semakin gugup menatap layar yang bekedip-kedip untuk menunjukan hasil setelah mempraktekan aturan pakai alat yang saat ini ku pandangi secara intens. Sampe akhirnya...
Penasaran gaaakkk?
Yuuukkk lanjut baca di chanel yutubku : cerita ambu
Bantu subscribe juga yaaaa...
Mamaciiww
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalau Sudah Jodoh, Mau Bagaimana Lagi?
RomanceBerawal jadi model hingga merambah ke dunia influencer membuat hariku menyenangkan. Gimana gak menyenangkan, kerja cuma modal cuap-cuap sendiri depan handphone tapi cuan mengalir deras. Bahkan dari profesiku itu, sebuah perusahaan dari Negeri Tirai...
