Perihal Ketahuan

2.7K 155 1
                                    

...

Ku lirik kembali Mas Tian, dia masih tak bergeming. Wajahnya sedikit tegang kayaknya dia bener-bener malu, mungkin.

"Mas," ku sentuh tangan si Babas. "Kenapa? Syok di omelin Mbak Retno?" tanyaku dengan suara normal agar terdengar oleh Mbak Retno.

"Hah?" Si Babas mengerjap lucu.

"Mbak! Gara-gara Mbak, Mas Tian kayaknya sawan."

Mbak No yang sedang membuka kancing kemeja untuk dipasangkan di mannequin, melirik si Babas.

"Ck... Mas gak apa-apa, Yang. Gak sawan juga," sanggah si Babas panik.

"Tapi Mas jadi diem gini. Takut ya sama Mbak Retno?" Ku elus lengan si Babas penuh drama.

Tiba-tiba kemeja yang tadi dipegang Mbak Retno mendarat sempurna di kelapaku.

"Aw—"

"Sembarangan! Jangan ngadi-ngadi!" ketus Mbak Retno membuatku nyengir seketika. "Masa digituin doang kena mental. Gak kan Mas?" Mbak Retno memastikan si Babas yang memang tak banyak bicara.

"Enggak, kok. Aman," jawab si Babas meski terlihat belum terbiasa dengan sifat Mbak Retno yang suka mengintimidasi orang. Mungkin, setelah ini dia bakal mengenal lagi Mbak Retno yang memang menyebalkan.

"Sabar ya, Mas. Mbak No emang begitu," lanjutku mendramatisir.

"Heh! Mbak begini juga buat kalian," ujarnya menghentikan kegiatannya, berbalik menatap kami.

"Coba kalau Mbak gak masuk buru-buru, kalian pasti kebablasan," omelnya.

"Iya, Bunda," jawabku menggodanya.

...

Lanjutin baca di utubku yuuukkk...
Klik channel : cerita ambu
Baca GRATIS....
Jangan lupa tekan tanda lonceng utk dpt notifikasi...
Mamaciiww...

Kalau Sudah Jodoh, Mau Bagaimana Lagi? Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum