ROSE 67

285 63 2
                                    

Rose berjalan cepat memasuki rumahnya ketika ia melihat mobil Edward sudah terparkir di halaman rumahnya.

Apapun yang akan di tanyakan Edward nanti, Rose sudah siap untuk menjawabnya.
Ia mempersiapkan diri, karena tahu bahwa Edward bisa saja menebak dengan benar bahwa Rose sedang berbohong.

Rose dengan segera membuka pintu rumahnya, ia masuk dan mendapati Edward sedang berbicara dengan ayahnya.

" Dad.. Aku sudah pulang. " Sapa Rose kepada ayahnya.

"Hai Ed... " Sapanya ke Edward pula.

" Kenapa lama sekali Rose, Edward sudah lama menunggu. " Tegur ayah Rose.

" Ada beberapa pekerjaan yang harus aku kerjakan terlebih dulu. " Jawab Rose.

"Emm.. Baiklah, kalau begitu temani Edward. Aku akan ke kamarku. " Kata ayah Rose, kemudian memutar kursi rodanya.

Edward hanya tersenyum ringan melihat keduanya.

" Aku akan mengantarmu. " Rose segera membantu ayahnya.

" Tunggu sebentar Ed. " Rose meminta izin kepada Edward.

" Silahkan. " Edward menyetujui dengan senyumannya.

Setelah Rose mengantar ayahnya kembali ke kamar, ia segera menghampiri Edward lagi.
Di Sana Edward sudah menunggunya.
Pria tampan itu berdiri ketika Rose berjalan mendekatinya.

Ia lalu meraih wajah Rose dengan kedua tangannya, lalu membawa wajah Rose mendekati wajahnya.
Ia mendaratkan ciumannya di bibir Rose. Keduanya begitu terlarut dengan ciuman itu.

" Mengapa tidak menungguku untuk pergi ke kantor Bryan. " Ucap Edward serak, di sela ciuman mereka.

" Maaf, Aku harus buru-buru. Dan aku sedikit lupa dengan janji kita. " Jawab Rose jujur di bagian akhir.

" Kau lupa? " Tanya Edward.

Rose mengangguk, dan menatap dalam mata Edward.

" Kapan kau akan tinggal bersamaku?" Tanya Edward tiba-tiba.

" Edward, apa kau yakin dengan ini? Jujur saja aku tidak. " Rose menjauhkan dirinya dari Edward.

" Mengapa kau tak yakin? "

" Ini begitu rumit Ed, kita tinggal bersama, dimana ada anak dan istrimu juga di sana. Lagi pula - " Rose tak melanjutkan ucapannya.

" Kita bicara di kamarmu saja. " perintah Edward.

Rose menatap Edward lekat.

" Baiklah, kita bicara disini saja. Mungkin ayahmu bisa sedikit memberikan saran kepada kita jika dia mendengarnya. " Ancam Edward secara tak langsung.
dan hal itu sukses menyadarkan Rose.

" Oke. " kata Rose menyetujui.

Rose masuk ke kamarnya di ikuti oleh Edward, kemudian Edward menutup pintu kamar itu.

Rose meletakkan tasnya di atas rak sepatu  di dekat pintu kamar dan membuka mantelnya, mengaitkan di gantungan di belakang pintu.

Edward memeluknya dari belakang, mencium ceruk leher Rose, menghirupnya dalam-dalam. Edward seperti begitu merindukan Rose. Rose meneguk salivanya sendiri, begitu nyaman pelukan ini. Hangat menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia pun seperti sedang melepaskan sebuah kerinduan pada sosok pria yang tengah memeluknya sekarang.

" Aku merindukanmu. " bisik Edward tepat di telinga Rose, dan memberikan kecupan kecil disana.

Dalam sekejap  tubuh Rose meremang.

ROSE (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang