ROSE - 19

3.5K 274 8
                                    

"Kau pulang pagi lagi Ed?" Tegur Seseorang saat Edward berjalan menuju kamarnya.
Edward tidak ingin menjawab pertanyaan itu, ia mengabaikan Bella yang tengah duduk di ruang keluarga, bertanya padanya.
"Apa kau kembali berhubungan dengan Ellie?" Tuduh Bella cepat, ia merasa kesal karena di acuhkan oleh Edward.

Edward yang mendengar nama Ellie disebut langsung menoleh dan menatap Bella.
"Itu bukan urusanmu. Urus saja dirimu sendiri." Ketus Edward, ia kembali melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Ia benar-benar ingin menemui bantal dan tempat tidur, ia merasa lelah.

"Tunggu Edward. Ini bukan hanya untuk kepentinganmu saja. Tapi pikirkan Paula. Apa dia bisa menerima Ellie sebagai ibu tirinya. Aku yakin Ellie tidak mau menerima Paula, sebagai mana dia mau menerimamu. Kau terlalu egois jika hanya memikirkan dirimu sendiri Edward." Tukas Bella, ia mengejar Edward dan masuk ke dalam kamarnya.

"Sudah aku katakan itu bukan urusanmu Bella. Kau tidak perlu ikut campur dalam hal pribadiku." Tolak Edward tidak suka.

"Aku tidak peduli padamu. Aku hanya peduli pada Paula, keponakanku." Ketus Bella.

"Aku tahu betul bagaimana sifat Ellie Edward. Dia tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Dari dulu sampai sekarang aku tidak suka kau berhubungan dengannya." Tambah Bella, ia mencoba meyakinkan Edward.

"Lupakan saja Bella, itu akan menjadi urusanku. Kau tidak perlu ikut campur." Kata Edward dengan santainya.

"Jadi benar yang dikatakan Paula, bahwa kalian akan menikah? Jika itu benar, maka kau benar-benar telah buta Edward. Kau egois. Kau tidak memikirkan bagaimana perasaan putrimu. Kau keterlaluan!!!" Sentak Bella dengan geram.

"Pergilah. Aku ingin istirahat." Usir Edward, tanpa memperdulikan ucapan Bella.

Dengan perasaan kesal, Bella meninggakan Edward yang mengusirnya dari kamarnya. Ia berlari keluar, dan pergi.

Edward menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, ia memejamkan mata dan memikirkan semua perkataan Bella. Bella ada benarnya, ia bisa merasakan ketidaksukaan Ellie pada Paula. Namun ia tidak bisa memungkiri perasaannya pada Ellie. Bagaimana caranya agar membuat Ellie mau menerima Paula?

***

Rose berbaring di tempat tidurnya sambil membaca buku majalah yang baru saja ia beli di toko dekat rumahnya. Segelas kopi mocca dan beberapa biskuit ikut menemaninya di atas meja.
"Baju ini bagus juga, mungkin aku bisa memakainya di hari ulang tahun Liam nanti." Kata Rose pada dirinya sendiri.
Ia teringat bahwa minggu depan adalah hari ulang tahun Liam. Liam memberitahunya beberapa hari yang lalu, bahwa Liam akan mengadakan sebuah pesta kecil di club bersama teman-temannya.

"Harganya juga tidak terlalu mahal, aku bisa menghabiskan 1/4 gajiku untuk membelinya, demi Liam." Kata Rose lagi sambil tersenyum. Ia membayangkan dirinya tengah memakai dress merah maroon di atas lutut dengan bentuk V di bagian lehernya, berjalan berlenggok di depan Liam. Ia tertawa malu membayangkannya.

Lamunan Rose buyar ketika suara ponsel berbunyi di atas bantal di dekatnya.
"Edward." Sapa Rose, saat mengangkat teleponnya.
"Rose. Kau dimana? Apa Paula bersamamu?" Tanya Edward, ia terdengar panik.
"Paula? Ia tidak bersamaku. Aku mengajukan cuti selama tiga hari, jadi aku tidak pergi ke sekolah selama dua hari terakhir." Jelas Rose yang juga ikut panik mendengar Edward sedang mencari Paula.

ROSE (on Going)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin