ROSE 42

2.6K 279 12
                                    

Haii... 
Aku mau minta maaf ke kalian semua karna update part 42 kemaren itu sebenarnya update part 41 yaa... 🙏🙏

Entah apa yang merasuki ku sampai-sampai salah ketik jadi part 42.🤔

Sengaja nggak aku benerin, karna apa?  Karena trauma pernah edit yg udah di publish, tau-taunya part nya hilang alias  kehapus.... Disitu aku jadi takut mau edit-edit part yg udh di publish.

Dan yang ini adalah part 42 beneran ya...

Happy Reading 😘😘😘

_____________

Rose POV

Tiga berlalu setelah pengakuan Edward tentang pengkhianatan yang telah Liam lakukan kepadanya. Aku hanya tidak habis pikir mengapa Liam bisa melakukan itu b kepada Edward temannya sendiri?
Apa memang itulah Liam yang sebenarnya, atau hanya kebetulan saja?

Ya Tuhan, aku kembali teringat akan pengkhianatan yang ia lakukan bersama mantannya Lena saat ia kami masih bersama. Itu menyakitkan, apalagi jika sampai aku melihat mereka tidur bersama seperti yng Edward lihat.
Terima kasih Tuhan Kau telah menunjukkan kebenaran tentang Liam melalui Edward, walaupun itu menyakitkan bagi Edward. Tapi jika itu bukan Ellie, apakah Edward akan memberitahuku juga tentang tingkah Liam itu?
Hah, aku rasa tidak. Dia tidak mungkin peduli padaku. Aku rasa dia melakukan itu hanya karena dia sakit hati pada Liam karena telah meniduri kekasihnya. Dia tidak sebenarnya peduli pada diriku.
Bagus Rose, kau sadar tepat waktu.
Dewi batinku bertepuk tangan dan mengangguk setuju.

"Mrs. Rossy, kau masih disana? " Sebuah suara membuyarkan lamunanku.

Aku menoleh ke sumber suara dan disana Kepala sekolah sedang berjalan menghampiri ku, Mrs. Amelia Anderson.
"Ya Mam,..  Ada yang bisa aku bantu? " Aku berdiri untuk menyambut kedatangannya dan tersenyum ramah.

"Ya. Ada pertemuan antar yayasan besok pagi di Elitra School, membahas tentang Program pertukaran pelajar. Aku ingin kau mewakiliku untuk hadir di sana, karena aku harus bertemu dengan ketua yayasan yang baru sekolah ini." tukasnya Mrs. Amelia.

"Ketua yayasan yang baru? Ada apa dengan Mr. Simon? " Aku bertanya.

"Itu hal biasa Rose, jabatan ketua Yayasan bisa selalu berpindah kepada siapapun. Asalkan mereka punya kemampuan. " Tukas Mrs.  Amelia.

"Kemampuan? " Tanya ku sedikit bingung.

"Kau akan tahu nanti. Bagaimana? Kau bisa mewakilkan ku besok? " Mrs.  Amelia tidak menjawab kebingungan ku atas ucapannya yang rancu.

"Bagaimana dengan muridku? Aku sudah berjanji mereka bahwa aku akan mengajak mereka belajar di taman sekolah besok. " Aku mencoba menjelaskan rencanaku dan anak-anak besok.

"Aku akan meminta Mrs. Anne yang menggantikanmu di kelas. " Saran Mrs. Amelia.

Aku berpikir  sejenak, lalu menyetujui sarannya.
"Baiklah Mam..  Aku akan kesana. Jam berapa pertemuan di mulai? "

"Jam 7.15. Lihat siapa yang akan menjadi tamu kita. Aku harap bukan sekolah kalangan menengah ke bawah. " Keluh Amelia, di terlihat tidak suka.

"Kenapa memangnya? "

"Aku tidak ingin muridnya membuat kita repot. " Jawab Amelia santai.

Oh jadi begitu, kau juga memandang rendah orang kalangan bawah Mam? Huh, menjengkelkan.

"Baiklah, aku akan langsung saja kesana besok pagi. Tolong Katakan pada Anne, aku menitipkan anak-anakku padanya. "

"Akan aku sampaikan. "

ROSE (on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang