Rose 6

4.8K 391 12
                                    

Edward dan Ellie kembali berteman baik setelah reuni mereka semalam. Keduanya berjanji akan bertemu lagi malam ini, makan malam di akhir pekan. Edward berjanji pada Ellie bahwa ia akan menjemput Ellie di hotel tempat Ellie menginap. Tentu saja niat baik Edward di terima dengan tangan terbuka oleh Ellie, dimana Ellie masih menyimpan rasa cintanya pada Edward. Bukankah ini kesempatan bagi Ellie untuk kembali kepelukkan Edward? Ia meyakini bahwa Edward memanglah jodoh yang Tuhan kirimkan untuk dirinya, buktinya Edward dan Monica bercerai setelah mereka menikah. Ellie bertepuk tangan dengan gembira mengingat itu.

"Daddy, kita akan kemana?" Tanya Paula dengan polosnya. Edward sedang memakaikan kaos kaki Paula.

"Bertemu dengan teman Daddy. Daddy akan memperkenalkanmu dengannya." Jawab Edward penuh antusias.

"Oke. Selesai. Kita berangkat sekarang?" Lanjut Edward.

Paula mengangguk, menyetujui.

Tidak memerlukan waktu yang lama bagi Edward untuk sampai di hotel tempat Ellie menginap, itu tidak jauh.
Segera saja ia mengirim pesan singkat kepada Ellie, mengatakan bahwa ia sudah berada di bawah.
Ellie muncul dari dalam hotel, Edward segera keluar dari mobilnya untuk menyambut Ellie.

"Maaf tidak menjemputmu di dalam. Aku bersama Paula." Kata Edward merasa bersalah.

Ellie mengerutkan alisnya,
"Paula?" Katanya bingung.

"Dia putriku." Edward menunjuk ke dalam mobil dengan dagunya lalu tersenyum hangat ke arah Ellie.

Ellie menarik nafas panjang, namun ia tidak ingin mengutarakan apa yang ada di benaknya.

"Aku akan memperkenalkan kalian." Kata Edward.

Edward berjalan menghampiri Paula yang sedang asyik bermain dengan bonekanya di dalam mobil.

"Hei, mau berkenalan dengan Ellie?" Tanya Edward pada Paula.

Paula dengan polosnya langsubg melihat ke arah Ellie yang tengah berdiri di depan mobil.

"Tentu." Jawab Paula. Ia menerima uluran tangan Edward, dan dalam sekejap ia sudah berada di gendongan ayahnya.

"Paula, kenalkan dia Ellie teman Daddy. Ellie, ini Paula putriku." Edward memperkenalkan keduanya.

Berbeda dengan Paula yang tersenyum dengan tulus, Ellie hanya tersenyum lemah menilai Paula.

"Kita akan makan malam bertiga Edward?" Tanya Ellie di tengah perjalanan. Ia duduk di sebelah Edward.

"Ya. Paula tidak ada yang menjaganya, aku tidak memiliki asisten rumah tangga." Jawab Edward.

"Kau yang mengurusnya?"

"Tentu saja aku yang mengurus segala hal tentang Paula, Ellie. Hak asuhnya jatuh kepadaku, dan aku tidak suka dengan asisten rumah tangga." Kata Edward dengan sedikit tertawa.

"Mengapa kau tidak membiarkan dia bersama Monica? Bukankan kau sendiri sibuk dengan pekerjaanmu? Di tambah lagi kau harus mengurus anak?" Omel Ellie.
Oh, siapa dia?

"Ellie, aku sudah berpisah dengan Monica selama setahun. Semenjak itu pula aku mengurus Paula sendiri, aku menikmatinya. Bukan sebuah masalah bagiku untuk mengurus putri kecilku sendiri." Jelas Edward, ia tidak mengerti kemana arah pembicaraan Ellie sebenarnya.

ROSE (on Going)Where stories live. Discover now