ROSE 54

2.4K 288 27
                                    

Edward kembali membaringkan tubuhnya ke kasur kecil milik Rose, tempat tidur ini memang kecil, tapi cukup untuk menampung tubuh mereka berdua walau harus sedikit berhimpitan.

Ia menarik selimut sampai ke pinggangnya, lalu menarik kedua tangannya ke atas kepala dan kemudian menindihnya.
Matanya menatap langit-langit kamar milik Rose, wanita yang beberapa minggu ini mengganggu pikirannya.

Ucapan sang ibu yang mengharuskan ia melakukan pernikahan kembali dengan Monica berputar di kepalanya. Ia tidak ingin melakukan hal itu, bahkan tidak sudi. Ia sadar bahwa Monica adalah ibu dari Paula. Ia pun yakin bahwa Paula bukanlah darah dagingnya. Sebab ia tahu bahwa sedang hamil saat menikah dengannya. Edward tidak masalah dengan itu, bahkan ia menyayangi Paula seperti anaknya sendiri. Bagaimanapun saat Paula masih berbentuk janin ia membantu menutrisinya, begitu batin Edward meyakinkan.

Edward masih berkutat dengan pemikirannya sendiri saat pintu kamar mandi terbuka. Ia menoleh saat Rose keluar dari sana, dan Rose seperti orang bingung harus melakukan apa pada hari yang masih terlihat gelap.

"Kemarilah." Panggil Edward pelan dengan suara serak.

Rose enggan bergerak, apa lebih baik dia pergi ke dapur untuk mengerjakan sesuatu daripada mengikuti perintah Edward.

Edward melirik jam di atas nakas yang terletak di sebelah tempat tidur Rose.
"Ini masih jam 4 pagi, jangan berpikir untuk melakukan kegiatan lain selain kembali ke ranjangmu." Tegur Edward, seperti seorang cenayang.

Kau benar, tapi aku merasa gugup berada di dekatmu. Batin Rose.

"Kemari." Panggil Edward lagi.

Dengan perlahan Rose melangkahkan kaki panjangnya menuju tempat tidur dimana Edward berbaring. Kemudian dia duduk di tepi ranjang.

"Berbaringlah Rose, aku ingin kembali tidur." Pinta Edward.

"Kau tidak pulang?" Tanya Rose pelan.

"Kau mau mengusir ku?"

"Bukan itu maksudku, tapi dimana Paula? Apa dia sendirian?"

"Mengapa kau harus memikirkannya? Dia aman di tempat ibuku."

"Karena aku tahu dia pasti ketakutan kalau sendirian di rumah Edward. " Keluh Rose.

"Sudahlah, aku sedang tidak ingin berdebat. Aku ingin tidur disini." Ucap Edward dengan malas, ia berbicara sambil menutup matanya.

"Tidurlah.. " Ucap Rose lembut.

"Tidak, jika kau tidak ikut berbaring disini."
Tuntut Edward.

Rose merasa ragu lagi untuk berbaring. Ia menyadari bahwa ia tidak memakai pakaian dalam. Ia hanya mengenakan kemeja Edward untuk menutupi tubuh telanjangnya.
Ia takut Edwards akan bereaksi lagi saat mengetahui hal memalukan itu.

"Apa kau masih mencari sesuatu?" Tanya Edward dalam matanya yang terpejam.

"Kau pandai menebak." Ejek Rose. Ia menebak bahwa Edward tahu keberadaan barang yang sedang ia cari.

"Kau tak akan menemukannya."

"Kau menyembunyikannya?"

"Emm... "

Mata Rose Membelalak mendengar pengakuan Edward.
"Edward.. Kembalikan... " Pinta Rose.

"Tidak."

"Kembalikan Edward.. "

"Bisakah kita tidur saja? Aku lelah dan mengantuk. Ku mohon. "

"Apa hobimu mengoleksi pakaian dalam wanita yang kau tiduri, huh???"

ROSE (on Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora