ROSE 47

2.6K 332 45
                                    

Edward POV

Aku bersiul di dalam mobil, aku merasa sedikit bahagia malam ini. Melirik jam di tanganku, pukul 8 kurang 10 menit. Lihat aku tepat waktu. Hatiku menggebu tak sabar ingin cepat sampai di kediaman Rose dan bertemu dengannya.

Ada apa denganmu Bung?
Hatimu berbunga seperti anak SMA.

Aku menggeleng dan tertawa malu pada pemikiran itu. Aku jatuh cinta lagi? Pada Rose?
Menatap ke kaca spion tengah, apa aku pantas?  Apa Rose mau menerimaku?
Aku tidak tahu, tapi aku akan mencoba meyakinkannya malam ini. Apa tidak terlalu cepat untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan, aku baru saja berpisah dengan Ellie beberapa minggu. Rose akan berpikir apa tentang aku yang menyatakan cinta padanya. Apa dia akan berpikir bahwa aku hanya menjadikannya pelarian saja? Aku harap dia tidak berpikir sejauh itu. Aku murni menyukainya, menginginkannya.

Belum lagi Mom memaksaku untuk kembali dengan Monica. Aku membenci itu. Aku tak ingin kembali dengannya. Aku benar-benar marah dan kesal saat Mom datang ke kantor dan menyerukan keinginannya kepadaku agar kembali bersama Monica. Dia mengancam akan mengambil alih perusahaan jika aku menolak keinginannya. Aku mengamuk dan menghancurkan segalanya yang ada di ruangan ku untuk meluapkan kemarahanku. Bagaimana bisa Mom memaksakan keinginannya kepadaku?  Ini selalu terjadi, Mom selalu mencampuri urusanku. Mom selalu mengatur kehidupanku, apa Mom tidak menyadari bahwa aku sudah dewasa dan bisa memutuskan pilihan hidupku?
Kadang aku muak dengan semua itu, Mom dan semua keinginannya atas diriku.

Aku harus cepat menikahi Rose agar Mom tak lagi bisa memaksaku rujuk dengan Monica. Agar Mom tak lagi memaksakan keinginannya kepadaku. Rose akan lebih baik dari siapapun. Terutama untuk Paulaku.

Aku sampai di kediaman Rose, aku memarkirkan mobilku di tepi jalan.  Di depanku ada sebuah mobil sport hitam metalic terparkir. Aku mengenal mobil ini dan tahu siapa pemiliknya. Aku melihat ke dalam rumah Rose. Tidak sabar, aku segera turun dan berjalan ke halaman rumahnya.

Langkahku melambat saat seseorang yang sangat ku kenal keluar dari rumah Rose.
Liam, apa yang ia lakukan disini?
Dia melihatku dan tersenyum mengartikan sesuatu, tapi apa?
Apa dia berhasil mendekati Rose?
Tidak!!

"Oh..  Hai Edward.. " Sapanya.

"Apa yang kau lakukan disini Liam?" Aku tak ingin berasa basi.

Liam terkekeh, ia menyalakan rokoknya, menghisap dan mengepulkan asapnya ke udara. "Sedikit bersenang-senang dengan Rose."

"Apa maksudmu? " Akumenangkap ada yang tidak beres di dalam sana.

"Tidak ada. Aku hanya berkunjung dan bermain-main sebentar. Dia cukup..  Memuaskan. " Serunya pelan.

Apa yang di maksud bajingan ini?
Aku menatapnya nanar, dan dia tertawa membalas tatapanku.
Aku berjalan cepat meninggalkannya, aku ingin menemui Rose dan melihatnya. Aku ingin tahu apa yang sudah Liam lakukan kepadanya. Apa dia menyakiti Rose?  Kalau ya, aku akan membunuhnya.

Aku mengetuk pintu pelan dan menunggu Rose membukakan pintu untuk ku. Namun tidak ada, Rose tidak membukakan pintu untukku. Aku mengetuk lagi dan memanggilnya kali ini.
Aku menoleh ke belakang, Liam sudah di dalam mobilnya dia menyeringai kepada ku lalu pergi dari sana.
Mengapa aku mempunyai firasat buruk?
Aku mengetuk pintu lagi. Namun sama sekali tak ada jawaban dari dalam.
Kemana Rose?

Aku tidak sabar untuk melihat keadaannya, aku takut terjadi sesuatu dengannya di sebabkan oleh Liam keparat itu.
Aku membuka pintu tanpa izin, aku tidak peduli. Aku masuk ke dalam dan mendapati Lampu ruangan mati. Hanya ada lampu dinding yang temaram yang menyinari ruangan ini.
"Rose... " Aku memanggilnya.

ROSE (on Going)Where stories live. Discover now