ROSE 58

2.1K 197 6
                                    

Edward perlahan menggerakkan kelopak matanya agar terbuka, ia berusaha menyadarkan dirinya namun rasanya sangat berat dan sulit. Ia meraba sekitarnya, ia yakin seseorang bersamanya semalam. Bahkan ia masih dengan sedikit kesadaran saat berciuman dengan wanita itu.

Wanita itu adalah Rose, ia ingat bahwa Rose menemaninya semalam. Edward bangun dari tidurnya dan duduk sambil mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke netranya. Matanya berkeliling mencari sosok yang ingin di lihatnya. Namun kamar ini kosong, hanya ada dirinya.

"Rose... " Panggilnya.

Ia turun dari tempat tidur. 

"Rose..." Panggilnya lagi saat tak mendengar jawaban.

"Aku yakin kau bersamaku semalam." Ocehnya.

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Edward. Ia menatap pintu kamar mandi yang terbuka dan mendapati Rose keluar dari sana.

"Aku pikir kau meninggalkanku." Cecarnya sambil berjalan menghampiri Rose.

"Aku memang akan pergi, tapi tiba-tiba perutku sakit jadi aku ke toilet dulu sekalian mandi." Jelas Rose dengan santai. Ia berjalan melewati Edward menuju meja rias dengan cermin besar di dalam kamar itu. Ia merapikan rambutnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Edward.

"Pulang." Jawab Rose, ia melihat ke arah Edward melalui pantulan cermin.

"Aku baru saja memesan makanan." Ucap Edward berbohong.

"Kau  bisa makan sendiri."

"Aku memesan banyak. Aku tahu kau masih disini." Sela Edward cepat.

Rose hanya diam tak menjawab.

Rose dan Edward sarapan bersama setelah Edward membersihkan dirinya. Ia sudah kembali  terlihat tampan, rapi, berkarisma dan wangi, Walaupun tanpa parfum.

Rose memakan roti panggang dan memilih segelas jus jeruk dan Edward memilih roti dengan susu hangat.

"Apa aku mengatakan sesuatu semalam?" Tanya Edward.

Rose terdiam, ia ingat apa yang Edward katakan padanya semalam.
Ia meminta untuk menikah dengannya.

Rose menggelengkan kepala. Lebih baik ia tidak mengatakannya atau Edward akan menertawainya. Akan lebih baik jika Edward ingat sendiri apa yang dikatakannya semalam.

"Sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan padamu. Dan aku butuh bantuanmu Rose."
Kata Edward.

"Apa yang bisa ku bantu?" Tanya Rose santai,   ia segera melupakan pikirannya tadi.

"Mungkin kau sudah mendengar kabar aku dan Monica rujuk."

"Ya. aku mendengarnya dari Bryan. Selamat kalau begitu. Jika kau meminta aku untuk  menjauhimu, seperti yang Monica inginkan kau tak perlu meminta bantuanku. Aku akan melakukannya."

Edward mengerutkan alisnya. Tak mengerti dengan yang Rose katakan.

"Kau salah menebak. Berita itu bohong. Aku tak pernah ingin kembali pada Monica."

"Oh ya? Bahkan berita itu di muat di surat kabar dan menyebar." Rose sedikit tersulut, entah mengapa hatinya merasa kacau.

"Itu semua ulah Monica dan ibuku. Bahkan aku tak mengetahui rencana gila mereka. Aku menolak keinginan mereka." Jelas Edward.

"Lalu? Apa hubungannya denganku?" Rose berusaha untuk tidak peduli.

"Bantu aku."

"Bantu apa?"

ROSE (on Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora