Rose - 2

6.5K 420 14
                                    

Hari yang sibuk kembali menerpa seorang duda tampan bernama Edward. Dia kembali harus mengurusi putri kecilnya Paula yang baru berusia 4 tahun untuk pergi ke sekolah taman kanak-kanak.
Edward sengaja memilih untuk mengurus anaknya sendiri setelah pengadilan menetapkan bahwa hak asuh Paula jatuh pada dirinya.
Edward pernah meminta bantuan seorang asisten rumah tangga untuk membantunya mengurus Paula, namun ia kecewa karena si asisten malah sibuk untuk merayu dirinya daripada mengurus Paula. Ya memang harus di akui bahwa Edward memiliki wajah yang tampan juga tubuh yang terpahat sempurna. Tak ayal jika banyak wanita ingin jatuh di dalam pelukannya dan menjadi istrinya.

"Minum susumu dan habiskan serealmu sayang, kita akan berangkat ke sekolah." Ucap Edward lembut kepada putrinya.

"Oke Daddy..." Kata Paula bersemangat.

"Good girl." Puji Edward.

Paula sudah selesai dengan sarapannya, Edward tersenyum saat melihat gelas dan piring anaknya yang bersih tanpa sisa makanan.

"Aku siap berangkat ke sekolah Daddy." Ucap Paula.
"Baiklah. Sekarang kita berangkat." Ucap Edward seraya berdiri mendekati putrinya.

Inilah yang di lakukan Edward setiap harinya, membangunkan putrinya lalu memandikannya, memakaikan pakaian untuknya, lalu memberinya sarapan pagi. Mengantarnya ke sekolah lalu menjemputnya kembali. Waktu dan tubuh Edward benar-benar terbagi. Ia harus fokus pada perusahaan yang berhasil di pimpinnya juga harus fokus pada anak semata wayangnya, Paula.

"Kita sampai. Kau siap untuk belajar sayang?" Kata Edward menyemangati Paula.

"Tentu saja Dad, aku senang hari ini aku bisa kembali bertemu dengan ibu guru Rossy. Dia baik dan sering mengajakku bermain." Ucap Paula tak kalah semangat.

"Benarkah? Kalau begitu kita masuk sekarang. Daddy harus ke kantor setelah itu."

Edward mengantarkan Paula sampai ke dalam kelas. Begitu banyak mata yang memandanginya. Tak terkecuali para ibu-ibu orang tua murid lainnya. Mereka kagum dan mungkin juga terpesona oleh ketampanan yang di miliki Edward. Di tambah lagi bisa dilihat bagaimana Edward dengan senang hati dan penuh kasih sayang mengantar dan menjemput putrinya. Membuat banyak dari mereka yang iri melihatnya.

"Daddy, apa aku hari ini di jemput oleh aunty Bella lagi? Tanya Paula tiba-tiba.

"Mungkin ya, mungkin juga tidak sayang. Ada apa? Bukankah kau senang bila aunty Bella menjemputmu?"

"Aku ingin Daddy yang menjemputku. Aku ingin Daddy mengajakku jalan-jalan hari ini." Rengek Paula.

Edward tersenyum melihat rengekan putrinya.
"Daddy akan usahakan untuk bisa menjemputmu. Oke."

Paula tersenyum lebar setelah mendengar janji ayahnya, ia pun langsung memeluk dan mencium paipi ayahnya dengan sayang.

"Bye Daddy...." Teriak Paula sambil melambaikan tangannya ke arah Edward.

Edward membalas melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.
Setelah memastikan putrinya duduk di tempat yang seharusnya, Edward pun pergi meninggalkan sekolah Paula, ia harus segera sampai di kantornya.

"Pak, ini daftar pelamar terbaru. Saya sudah mewawancarai mereka, hasilnya sudah saya tulis disana." Ucap seorang pria bersetelan rapi di hadapan Edward.

ROSE (on Going)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ